KABUL, KOMPAS.TV - Personel Taliban dilaporkan memukuli pengunjuk rasa perempuan dan melepaskan tembakan ke udara saat membubarkan rapat umum yang jarang terjadi di ibu kota Afghanistan.
Peristiwa itu terjadi beberapa hari menjelang peringatan pertama kembalinya kelompok Islam garis keras itu berkuasa.
Sejak merebut kendali pada 15 Agustus tahun lalu, Taliban mengembalikan kemajuan yang didapat kaum perempuan selama dua dekade intervensi Amerika Serikat di Afghanistan.
Sekitar 40 perempuan, meneriakkan “roti, pekerjaan dan kebebasan” berbaris di depan gedung Kementerian Pendidikan di Kabul, sebelum personel Taliban membubarkan mereka dengan menembakkan senjata mereka ke udara, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (13/8/2022).
Beberapa pengunjuk rasa perempuan yang berlindung di toko-toko terdekat dikejar dan dipukuli oleh pejuang Taliban dengan popor senapan mereka.
Baca Juga: Sudah Satu Tahun Remaja Perempuan Afghanistan Dilarang Bersekolah, Belum Juga Ada Titik Terang
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "15 Agustus adalah hari hitam" mengacu pada peringatan yang akan datang, saat mereka menuntut hak untuk bekerja dan partisipasi politik.
"Keadilan, keadilan. Kami muak dengan ketidaktahuan," teriak para pengunjuk rasa sebelum mereka bubar.
“Sayangnya, Taliban dari dinas intelijen datang dan menembak ke udara,” kata Zholia Parsi, salah satu penyelenggara pawai.
“Mereka membubarkan gadis-gadis itu, merobek spanduk kami dan menyita ponsel banyak gadis.”
Beberapa wartawan yang meliput protes, unjuk rasa wanita pertama dalam beberapa bulan, juga dipukuli oleh para personel Taliban.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.