KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Kamis (11/8/2022), meminta pejabat pemerintahannya untuk berhenti berbicara kepada wartawan tentang taktik militer Kiev melawan Rusia, dengan mengatakan pernyataan seperti itu "terus terang tidak bertanggung jawab."
Seperti dilaporkan The Straits Times, Jumat (12/8/2022), setelah ledakan besar yang menghancurkan pangkalan udara Rusia di Krimea pada Selasa (9/8/2022), surat kabar The New York Times dan The Washington Post mengutip pejabat tak dikenal yang mengatakan pasukan Ukraina bertanggung jawab.
Pemerintah di Kiev, di sisi lain, menolak untuk mengatakan apakah mereka berada di balik ledakan tersebut.
"Perang jelas bukan waktunya untuk kesombongan dan pernyataan keras. Semakin sedikit detail yang Anda ungkapkan tentang rencana pertahanan kita, semakin baik untuk implementasi rencana pertahanan itu," kata Zelenskyy dalam pidato malam.
"Jika Anda ingin membuat berita utama yang heboh, itu satu hal, dan itu benar-benar tidak bertanggung jawab."
"Jika Anda menginginkan kemenangan untuk Ukraina, itu adalah hal lain, dan Anda harus menyadari tanggung jawab Anda untuk setiap kata yang Anda katakan tentang rencana negara kita untuk pertahanan atau serangan balasan."
Baca Juga: Kemlu RI Tegur Dubes Ukraina gara-gara Singgung Indonesia yang Kecam Israel Lewat Cuitan di Twitter
Secara terpisah, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar mengatakan, dinas keamanan telah membuka penyelidikan atas salah satu kasus di mana para pejabat berbicara dengan surat kabar.
“Kebocoran seperti ini mengganggu rencana angkatan bersenjata Ukraina karena musuh menyesuaikan tindakannya dan menggunakan informasi ini untuk melawan kita,” tulisnya di Facebook.
Gambar yang dirilis oleh perusahaan satelit menunjukkan tiga kawah yang hampir identik di mana bangunan di pangkalan udara Rusia telah dihantam rudal. Sekam yang terbakar dari setidaknya delapan pesawat tempur yang hancur juga terlihat.
Zelenskyy menyampaikan sambutannya kepada pejabat negara bagian, lokal dan militer serta orang lain yang dia katakan mengomentari peristiwa di garis depan.
Bulan lalu dia mencopot seorang teman lama sebagai kepala dinas keamanan dan sekutu lainnya sebagai jaksa tinggi dalam pembersihan perang internal terbesar di Kiev, dengan alasan kegagalan mereka untuk membasmi mata-mata Rusia.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.