PALANGKARAYA, KOMPAS.TV – Program strategis nasional food estate, merupakan proyek andalan pemerintah pusat dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.
Dua kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah dijadikan lokasi food estate.
Keduanya yaitu Kabupaten Pulang Pisau dengan target seluas sepuluh ribu hektar, sementara di Kabupaten Kapuas dengan target seluas dua puluh ribu hektar.
Baca Juga: Tim Wasev Pantau TMMD ke-114 di Sungai Gampa, Optimistis Target 100% Tercapai Hingga Penutupan
Hingga kini pembangunan fasilitas penunjang program food estate masih terus dibangun.
Namun hingga kini program food estate tidak menunjukan perubahan yang cukup baik bagi petani.
Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah contohnya.
Merupakan salah satu lokasi food estate terbesar di Kalimantan Tengah, mirisnya hingga kini petani terus mengeluh dengan kondisi lahan sawah yang masih saja terendam banjir.
Pembangunan sarana penunjang, berupa jaringan irigasi dan pintu air yang dibangun belum bisa berfungsi dengan baik.
Sebelum adanya jaringan irigasi pada tahun 2020 lalu, petani masih bisa melakukan tanam dan panen.
Akan tetapi sejak tahun dua 2021, setelah jaringan irigasi dibangun, justru petani mengalami kegagalan lantaran padi yang ditanam terendam banjir.
"Nanam tapi karena banjir tidak bisa panen, sudah ditanam, masuk terus hujan, kurang lebih satu tahun ini tidak tanam," keluh Salasiah, seorang petani A5 Desa Bentuk Jaya Kapuas.
Baca Juga: Demi Jaga Perbatasan NKRI, Satgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung Tinggalkan Keluarga
Kecamatan Dadahup memang membutuhkan perhatian khusus, baik dari kondisi lahan serta jaringan irigasi yang masih belum memadai.
Kondisi banjir itu juga membuat puluhan traktor dan puluhan alat pertanian lainnya tidak bisa digunakan.
Bahkan tidak jarang traktor dan alat pertanian lainnya harus tenggelam dilahan sawah saat digunakan petani untuk melakukan tanam dan panen.
Hingga kini proyek pengerjaan jaringan irigasi terus dilakukan walau sampai saat ini sangat tidak membantu petani.
"Sebenarnya bukan kalau, bahasanya kurang memadai di Kecamatan Dadahup, kendalanya sangat banyak, terutama air yang sangat dalam dan sawah lumpurnya sangat dalam dan infrastruktur belum memadai," terang Plt Kepala Dinas Pertanian Kapuas, Yaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.