Edukasi Kebangsaan Lewat Surat dan Perangko

SEMARANG, KOMPAS.TV - Di era digitalisasi saat ini, keberadaan surat dan perangko menjadi benda yang klasik, karena keduanya sudah jarang digunakan untuk sarana berkomunikasi. Untuk mengenal berbagai surat dan perangko, Pos Indonesia Cabang Utama Semarang, Jawa Tengah, tetap mencetak benda tersebut sebagai edukasi.

Setiap tahun, PT Pos Indonesia tetap mencetak surat, kartu pos dan perangko dengan aneka tema, terutama tema-tema yang menonjolkan jati diri bangsa Indonesia. Tema tersebut mulai dari pahlawan nasional, presiden, baju dan rumah adat Indonesia, hingga karakter fiksi dari komik legendaris Indonesia seperti Gundala, Sri Asih dan Si Buta dari Gua Hantu.

Menurut Muhammad Ramdhan, Kepala Kantor Pos Cabang Utama Semarang, keberadaan gambar-gambar tokoh pahlawan dan tokoh lain di sebuah surat maupun perangko, bisa memancing rasa ingin tahu dari penerima surat, sehingga mereka mencari tahu lebih lanjut lewat internet.

"Setiap tahun juga menerbitkan perangko-perangko dengan tema yang selalu berubah dan berbeda-beda. Sehingga, mungkin masyarakat umum ingin akan mengenal tokoh-tokoh pahlawan dan pejuang yang ada di perangko tersebut," jelas Muhammad Ramdhan.

Meski pengguna surat dan perangko saat ini berkurang karena tergantikan oleh email dan media sosial, namun eksistensi surat dan perangko masih ada. Desain gambar perangko akan dicetak sesuai dengan momentum pada jamannya, sehingga banyak dijadikan koleksi.

Kantor Pos Semarang sendiri menyimpan ratusan perangko dan surat dari berbagai zaman, yang juga dijual untuk umum. Ada pula buku-buku mengenai sejarah dan perangko dari mulai perangko terbitan pertama hingga perangko saat ini. Surat dan perangko tentunya bisa menjadi media edukasi sejarah alternatif bagi masyarakat.

#ptposindonesia #perangko #semarang