JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan belum berencana untuk memberikan vaksin Covid-19 dosis lanjutan atau booster untuk anak-anak usia 6-11 tahun.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menuturkan, pemberian vaksin booster untuk anak-anak masih dalam tahap kajian.
"(Vaksin booster) untuk anak-anak masih dalam kajian," kata Syahril seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (10/8/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan alasan pemerintah belum memprioritaskan pemberian booster Covid-19 untuk anak.
Pasalnya, saat ini pemerintah tengah fokus memberikan vaksin booster pertama atau dosis ketiga untuk masyarakat dengan kriteria usia 18 tahun ke atas.
"Jadi sekarang ini prioritas kita adalah vaksin booster pertama untuk seluruh masyarakat. Vaksin ini baru tercapai 28 persen per hari ini, kita minimal 50 persen. Jadi tolong disampaikan risiko ini ke masyarakat," ujarnya.
Lalu bagaimana dengan pemberian vaksin booster pertama untuk remaja usia 16-18 tahun?
Terkait hal tersebut Syahril menyatakan, meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin darurat penggunaan (EUA) vaksin Pfizer untuk usia remaja pada 2 Agustus lalu, namun perlu dipertimbangkan dengan matang pemberian booster tersebut.
Pasalnya, kata dia, operasional vaksin remaja di lapangan lebih sulit dari kategori usia lainnya lantaran rentang usianya lebih sempit.
Selain itu, EUA yang diberikan BPOM terhadap vaksinasi booster remaja hanya mengizinkan vaksin homolog atau sejenis. Sementara menurutnya, 90 persen remaja mendapatkan vaksin Sinovac.
Baca Juga: Pesan Luhut Binsar Pandjaitan untuk Segera Vaksin agar Siap Hadapi Varian Baru Covid-19
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.