BEIJING, KOMPAS.TV - Lebih dari 80.000 wisatawan masih terdampar di sebuah kota resor di Pulau Hainan yang dikenal sebagai "Hawaii-nya China" setelah wabah Covid-19 membuat pihak berwenang memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat.
Straits Times melaporkan, hotspot pariwisata Sanya adalah kota berpenduduk lebih dari satu juta orang di pulau selatan China, Hainan, di mana 483 kasus Covid-19 dilaporkan pada Minggu (7/8/2022).
Semua penerbangan ke luar kota dibatalkan selama akhir pekan, dan pihak berwenang juga menghentikan penjualan tiket kereta api.
Turis yang ingin pergi harus dites negatif dalam lima tes reaksi berantai polimerase (PCR) selama tujuh hari, kata otoritas kesehatan.
Hotel-hotel di kota itu telah diminta untuk menawarkan diskon 50 persen kepada para tamu hingga pembatasan perjalanan dilonggarkan, kata seorang pejabat dalam jumpa pers pada Sabtu (6/8/2022).
Baca Juga: Menlu AS Blinken Beri Nasihat kepada China: Jangan Sandera Kekhawatiran Dunia
China adalah satu-satunya ekonomi utama yang masih berpegang teguh pada strategi nol-Covid-19 dengan penguncian cepat dan karantina panjang, menghancurkan pariwisata lokal.
Perbatasan negara juga sebagian besar tetap ditutup sejak awal 2020 sehingga menghentikan pariwisata internasional.
Wabah Covid-19 terbaru datang selama musim puncak pariwisata di Sanya, tempat selancar yang populer.
Semua tempat hiburan termasuk spa, bar karaoke, dan pub ditutup sejak minggu lalu, tetapi layanan penting seperti supermarket dan apotek tetap buka.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.