JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Agus Indrianto, menyebut adanya barang bukti yang dihilangkan menjadi kendala pembuktian pada kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Agus menjelaskan, akibat dari adanya barang bukti yang dihilangkan tersebut menyebabkan polisi membutuhkan waktu lebih lama untuk menuntaskan kasus ini.
“Tentunya memang kendala daripada upaya pembuktian adalah adanya barang bukti yang rusak atau dihilangkan, membuat membutuhkan waktu kita untuk melakukan penuntasan masalah ini,” tuturnya, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas TV, Minggu (7/8/2022).
Baca Juga: Kronologi Ferdy Sambo Dibawa ke Tempat Khusus, Ada Personel Brimob Bersenjata Sambangi Bareskrim
Meski demikian, Agus mengatakan, siapa pun pihak yang turut serta atau menyuruh melakukan pembunuhan akan terbuka.
“Untuk membuat terang seterang-terangnya, sehingga siapa pun yang turut serta atau menyuruh melakukan itu akan terbuka,” tegasnya.
Sementara, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Beka Ulung Hapsara, menyebut pihaknya akan meminta keterangan terkait CCTV yang rusak.
“Ini kan terkait dengan CCTV, nantinya kita juga akan minta keterangannya, karena semalam kan juga sudah ada statement dari Pak Kabareskrim terkait CCTV dan barang bukti lainnya.”
“Sehingga kami akan minta keterangan juga terkait perkembangan penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian, termasuk juga seluruh barang bukti yang ada,” tuturnya.
Sebelumnya, komisioner Komnas HAM lainnya, Choirul Anam, mengatakan pihaknya sudah memeriksa 10 dari 15 ponsel terkait kasus ini.
“Kan dari 15 HP, 10 HP sudah diproses, dan kami tadi lihat berbagai keterangan yang ada dalam hape tersebut, metode kerjanya untuk mendapatkan keterangan dan sebagainya,” tuturnya, Sabtu (6/8).
Baca Juga: Komnas HAM: Ada Percakapan Terkait Tewasnya Yoshua
Sedangkan pemeriksaan lima ponsel lainnya, kata dia akan menyusul pada pekan depan.
“Kalau pertanyaannya itu hapenya siapa, merknya apa, itu bagian dari yang mau kami dalami, dengan bahan-bahan yang sebelumnya kami dapatkan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.