Kompas TV nasional politik

Bamsoet Kritik Humas Pemerintah Kurang Responsif: Faktanya Selalu Kalah dengan Buzzer

Kompas.tv - 5 Agustus 2022, 05:36 WIB
bamsoet-kritik-humas-pemerintah-kurang-responsif-faktanya-selalu-kalah-dengan-buzzer
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mempersilakan KPK mengusut dugaan masalah hukum di Formula E. (Sumber: Dokumen pribadi)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

 JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut, peran dan fungsi humas dari kementerian dan lembaga negara belum berjalan maksimal. Sebab, ia menilai kinerja mereka selalu kalah dengan para pendengung atau buzzer dalam mempublikasikan prestasi pemerintah ke khalayak ramai. 

"Yang kita sama-sama rasakan dan saksikan, peran dan fungsi humas kementerian dan lembaga kadang kalah dengan para buzzer. Faktanya humas kementerian dan lembaga selalu kalah dengan serangan udara dan serangan darat yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihat pemerintahan ini sukses,” kata pria yang karip disapa Bamsoet itu dalam akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo, Kamis (4/8/2022). 

Baca Juga: Bamsoet: Pemerintah Harus Usut Tuntas Transaksi yang Mencurigakan dari Rekening ACT

Pria yang karib disapa Bamsoet itu meminta kepada jajaran humas kementerian dan lembaga pemerintah untuk lebih aktif lagi menyampaikan fakta kepada publik atas keberhasilan-keberhasilan pembangunan, di kementerian dan lembaga masing-masing.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut, keberadaan para buzzer yang tak ingin melihat kemajuan dari Indonesia akan selalu menyebarkan berita hoaks, sehingga rakyat sampai hari ini terus mengalami pemiskinan, pembodohan, dan ketidakadilan. 

“Itu yang selalu digaungkan mereka. Sementara para menteri dan pimpinan lembaga telah bekerja mati-matian untuk mewujudkan harapan Indonesia sejahtera,” ujarnya. 

Menurut dia, kinerja humas kementerian dan lembaga tak boleh kalah dengan para buzzer, karena negara sudah mengalokasikan anggara yang besar untuk kerja humas. 

"Masak kalah sama buzzer. Humas kementerian dan lembaga punya anggaran besar. Buzzer kadang-kadang kerja serabut, meski ada beberapa yang 'dibayar'. Humas bisa memakai jasa-jasa mereka (buzzer) untuk meluruskan atau membenarkan satu informasi yang menyesatkan," katanya.

Ia mengimbau agar seluruh jajaran humas kementerian dan lembaga memperbaiki kerjanya dengan cara lebih melek teknologi dalam menghadapi perkembangan zaman. 

Baca Juga: PSI Sebut Ada Operasi Buzzer Terpimpin di Balik Hilangnya Akun Instagram Giring Ganesha

"Humas kementerian dan lembaga kadang kurang adaptif, kurang responsif terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Mereka (buzzer) sudah memakai berbagai platform, media sosial, sementara humas kementerian dan lembaga masih terjebak pada rilis-rilis dan berita-berita yang konvensional," kata dia. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x