MANILA, KOMPAS.TV - Indonesia menganugerahkan medali kepada 52 tentara Filipina karena menyelamatkan tiga WNI dari penculikan pada 2019. Tiga WNI itu dilaporkan diculik oleh kelompok Abu Sayyaf, yang oleh Filipina dicap sebagai teroris.
Seperti dilaporkan kantor berita PNA, pemberian medali berlangsung di Makati, Manila pada Rabu (3/8/2022).
Duta Besar Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo menyebut penghargaan itu diberikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo kepada mereka yang "berkontribusi besar untuk memajukan perdamaian".
"Saya selalu percaya pada kemampuan dan profesionalisme prajurit Filipina di bawah kepemimpinan komandan mereka dalam memastikan hasil yang menjanjikan," ungkap Widjojo.
"Rasa komitmen mereka, untuk menegakkan yang benar dan mengutuk pelanggaran hukum itulah yang membuat Indonesia memutuskan, memberi mereka dua tanda kehormatan Indonesia: Medali Perdamaian dan Medali Dharma Pertahanan," imbuhnya.
Widjojo juga mengatakan penghargaan itu menunjukkan "keberhasilan kerja sama pertahanan dan keamanan yang efektif" di antara kedua negara.
Ia menyatakan harapan kedua negara dapat lebih memperkuat bidang kerja sama ini karena terorisme dan jenis kejahatan transnasional lainnya tetap menjadi ancaman yang selalu ada.
"Ini bisa berupa patroli bersama, berbagi intelijen, meningkatkan kapasitas, dan mempelajari praktik terbaik. Bisa butuh banyak bentuk tapi tujuannya agar ketika kita berkumpul untuk melakukan misi bersama, kita sudah akrab dengan yang lain," kata Widodo.
Baca Juga: Setelah Bunuh Bos Al Qaeda, AS Minta Warganya Waspadai Serangan Balik
Di antara penerima medali ada mantan Kepala Pertahanan Delfin Lorenzana dan mantan Kepala Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Filipina, Purnawirawan Cirilito Sobejana. Keduanya, oleh Indonesia dianugerahi "Medali Perdamaian"
Selain itu, 50 penerima lainnya merupakan anggota Komando Mindanao Barat, yang terlibat langsung dalam misi penyelamatan. Masing-masing diberi Medali Pertahanan Dharma.
Baca Juga: Azerbaijan Luncurkan Operasi Militer di Nagorno-Karabakh, Tuduh Armenia Langgar Perjanjian
Pada 23 September 2019 lalu, tiga WNI diculik saat memancing di perairan Pulau Tambisan di Lahad Datu, Sabah.
Dua di antaranya diselamatkan di Sulu, Filipina pada 22 Desember 2019, satu lainnya dibebaskan pada 15 Januari 2020.
Selama misi penyelamatan, Sersan Romnick Estacio dari Marinir Angkatan Laut Filipina tewas, sementara dua lainnya mengalami luka tembak.
Dalam penganugerahan medali, Estacio dianugerahi secara anumerta bersama dengan 49 tentara lainnya.
Baca Juga: Sekjen PBB: Perusahaan Migas Rakus, Keuntungan Nyaris $100 miliar di Tengah Krisis
Sumber : PNA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.