Kompas TV internasional kompas dunia

Sekjen PBB: Perusahaan Migas Rakus, Keuntungan Nyaris $100 miliar di Tengah Krisis

Kompas.tv - 4 Agustus 2022, 05:28 WIB
sekjen-pbb-perusahaan-migas-rakus-keuntungan-nyaris-100-miliar-di-tengah-krisis
Sekjen PBB Antonio Guterres (Sumber: Soren Andersson/TT via AP)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firdaus

NEW YORK, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengkritik keserakahan perusahaan minyak dan gas (migas) karena membuat rekor keuntungan fantastis di tengah krisis.

Ia mengatakan itu dalam acara peluncuran laporan ketiga Global Crisis Respone Group (GCRG), Rabu (3/8/2022) di New York, Amerika Serikat.

"Tidak bermoral bagi perusahaan minyak dan gas untuk membuat rekor keuntungan dari krisis energi ini, di belakang orang-orang dan masyarakat termiskin, dengan biaya besar bagi iklim," tegas Guterres.

Sekjen PBB mengungkap laba gabungan perusahaan migas dunia mencapai hampir 100 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2022, menyebutnya sebagai tindakan "tidak bermoral."

"Anggaran rumah tangga di mana-mana merasakan pukulan, dari harga makanan, transportasi, dan energi yang tinggi, dipicu oleh kerusakan iklim dan perang," terangnya

Guterres mendesak semua pemerintah memungut pajak atas keuntungan yang berlebihan, "dan menggunakan dana itu untuk mendukung orang-orang paling rentan dalam masa-masa sulit ini."

Menurut pria berkebangsaan Portugal itu, setiap negara telah bagian dari krisis energi dan semua negara memperhatikan apa yang dilakukan orang lain.

"Tidak ada tempat untuk kemunafikan," tegasnya.

Baca Juga: Setelah Bunuh Bos Al Qaeda, AS Minta Warganya Waspadai Serangan Balik

Laporan GCRG terbaru berfokus pada krisis energi akibat Perang Ukraina. Dalam laporan itu, negara-negara maju yang lebih kaya didesak untuk menghemat energi dan mempromosikan transportasi umum serta "solusi berbasis alam."

Guterres mengatakan teknologi baru, termasuk baterai hemat energi "harus menjadi barang publik," dan pemerintah wajib meningkatkan dan mendiversifikasi rantai pasokan untuk bahan baku dan teknologi energi terbarukan.

Laporan GCRG secara lengkap dapat diakses dengan klik tautan berikut: [Klik di Sini]



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x