JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin jadikan Candi Borobudur wisata ramah lingkungan yang bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Konsep ramah lingkungan ini menjadi tren dan kami lihat bahwa lima destinasi super prioritas memang kami arahkan menjadi destinasi yang betul-betul sustainable (berkelanjutan) dan green," kata Deputi III Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, Rabu (3/8/2022) di program Kompas Bisnis, KOMPAS TV.
Vinsensius menyebut, upaya pertama yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan candi yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu sebagai destinasi wisata berkelanjutan ialah pengelolaan sampah.
"Kami pastikan ada waste management specialist (spesialis pengelolaan sampah -red) yang bisa mengurus sampah dengan baik, serta belasan aksi bersih desa di sekitar Candi Borobudur," kata Vincensius.
Baca Juga: Siap-Siap! Ada Metaverse Candi Borobudur, Diwacanakan Kominfo untuk Wisatawan yang Tak Naik ke Stupa
Pihaknya juga akan memberikan pendampingan pengelolaan sampah bagi masyarakat sekitar.
Kemenparekraf juga berupaya menghidupkan desa-desa wisata di sekitar candi untuk memecah keramaian orang dari Candi Borobudur.
"Selama ini kan crowd (keramaian orang) itu berkumpul di Candi Borobudur, Kemenparekraf berusaha untuk mendistribusikan crowd untuk pengembangan desa-desa wisata di sekitar Candi Borobudur," jelasnya.
"Kami ingin pastikan Candi Borobudur ini bisa juga memberikan dampak ekonomi yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, Kemenparekraf akan memastikan bahwa desa-desa wisata di sekitar candi Buddha terbesar di dunia itu agar tersertifikasi sebagai desa wisata berkelanjutan.
"Desa-desa wisata ini sangat-sangat efektif mendorong bahkan mengedukasi kesadaran masyarakat tentang pentingnya pariwisata dan ekonomi kreatif bagi perekonomian, baik lokal, regional, maupun internasional," ujarnya.
Ia menegaskan, Candi Borobudur merupakan aset yang harus dijaga masyarakat dan pemerintah sebagai warisan generasi selanjutnya.
"Oleh karena itu, seluruh aktivitas di Borobudur harus sejalan dengan konsep-konsep keberlanjutan," pungkasnya.
Baca Juga: Gelontorkan Rp6,8 T, Pemerintah Jadikan Borobudur Wisata Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Baca Juga: Kisah Penemuan Candi Borobudur: Kematian Pangeran dan Keberanian Raffles Membuka Selubung Ketakutan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.