JAKARTA, KOMPAS.TV- Pankreas hingga kantung kemih Brigadir Nofryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J diduga hilang atau tidak ditemukan.
Pernyataan itu disampaikan Kamaruddin Simanjuntak berdasarkan hasil autopsi ulang yang disaksikan dokter perwakilan keluarga Brigadir Nofryansah Yoshua Hutabarat.
“Ada juga pankreas diduga hilang atau tidak ditemukan, demikian juga kantung kemih,” kata Kamaruddin Simanjuntak yang merupakan Kuasa Hukum keluarga Brigadir J.
Dalam keterangan terbarunya, Kamaruddin mengatakan pihaknya juga menemukan adanya bekas tembakan di bagian kepala belakang.
“Ternyata ditemukan luka itu adalah luka tembak dari belakang tembus ke hidung,” ucap Kamaruddin.
Baca Juga: Ternyata Irjen Ferdy Sambo Sudah Diperiksa Tim Khusus, Benny Mamoto Jelaskan soal Hasilnya
Selain itu, Kamaruddin menambahkan ada sejumlah luka selain luka tembak yang ditemukan pada jenazah almarhum Birgadir Yoshua.
“Luka lain yaitu luka di bawah mata beberapa sayatan kemudian di atas, kemudian luka terbuka di apa namanya di bahu kemudian memar lebam di kanan kiri tulang rusuk,” katanya.
“Kemudian tangan patah, jari jari dipatahin, sama luka terbuka di jari manis kemudian di kaki di lipatan kaki kiri, kemudian dibawah pergelangan kaki kemudian di kanan.”
Dalam keterangannya, Kamaruddin juga mempertanyakan handphone Brigadir J ke penyidik. Namun menurutnya Kamaruddin, penyidik tidak ada yang berani menjawab soal keberadaan handphone milik Brigadir Nofryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Baca Juga: Komnas HAM Tunggu Keterangan Istri Irjen Ferdy Sambo, Saksi Kunci Kasus Tewasnya Brigadir J
“Kemudian kita bertanya, apakah handphone daripada almarhum Brigadir polisi Nofryansah Yoshua Hutabarat sudah ketemu atau belum, mereka semua tidak ada yang berani menjawab,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin kemudian mempertanyakan apakah pihaknya harus berkirim surat ke kepolisian untuk mengetahui kedudukan handphone milik Brigadir J.
Informasi Kamaruddin, Brigadir J memiliki 3 buah handphone dan empat nomor yang hingga kini tidak diketahui ada dimana.
“Sudah dikuasai penyidik atau belum handphone-nya yaitu 3 handphone dengan empat nomor,” ucap Kamaruddin.
Baca Juga: Tolak Asesmen Diwakilkan, LPSK Ingin Lacak Penyebab Sebenarnya Istri Ferdy Sambo Trauma
“Karena saya menggunakan metode aplikasi ternyata isi handphone itu sudah dihapus saya bilang, mereka tidak berani menjawab, lalu mereka bilang sebaiknya saya bersurat ke Kabareskrim atau kepada Dirtipidum,” tambah Kamaruddin.
Dalam keterangannya, Kamaruddin juga menyampaikan tentang hasil autopsi ulang Brigadir J
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.