ISTANBUL/LONDON, KOMPAS.TV - Rusia hari Selasa (2/8/2022) menuduh Amerika Serikat terlibat langsung dalam perang Ukraina, dimana satuan pemantau satelit militer AS sudah memandu secara langsung pasukan Ukraina menyasar target militer Rusia, seperti dilaporkan Straits Times, Selasa, (2/8/2022).
Rusia mengatakan, pihaknya memberikan bukti atas pernyataan Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, tentang cara Kiev menghantam sasaran Rusia menggunakan sistem peluncuran roket Himars jarak jauh yang dipasok AS berdasarkan apa yang disebutnya citra satelit yang sangat baik dan informasi real-time yang dipasok Amerika Serikat.
Skibitsky mengatakan kepada surat kabar Telegraph Inggris, ada konsultasi antara pejabat intelijen Amerika Serikat dan Ukraina sebelum serangan roket Himars, dan Washington punya hak veto yang efektif pada target yang dimaksudkan.
Namun Skabitsky bersikeras pejabat AS tidak memberikan informasi penargetan secara langsung.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan wawancara itu menunjukkan bahwa Washington terlibat langsung, meskipun Gedung Putih berulang kali menegaskan mereka membatasi perannya dalam konflik hanya pada pasokan senjata karena tidak menginginkan konfrontasi langsung dengan Moskow.
"Semua ini tidak dapat disangkal, membuktikan Washington bertentangan dengan klaim Gedung Putih dan Pentagon, dan terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Pemerintahan Biden bertanggung jawab langsung atas semua serangan roket yang disetujui Kyiv di daerah pemukiman dan infrastruktur sipil di daerah berpenduduk Donbas dan daerah lain, yang mengakibatkan kematian massal warga sipil," katanya.
Baca Juga: Pertama Kali Sejak Invasi Rusia, Ukraina Kembali Ekspor Pangan Lewat Pelabuhan
Belum ada reaksi langsung terhadap tuduhan Kementerian Pertahanan dari Gedung Putih atau Pentagon.
Pasokan sistem senjata jarak jauh yang canggih dari negara-negara Barat ke Ukraina dipandang penting jika pasukan Kiev ingin mengubah arah pertempuran, di mana Rusia sangat bergantung pada pemboman jarak jauh di daerah perkotaan.
Karena semakin banyak senjata Barat jarak jauh telah tiba, Ukraina semakin mampu mengobarkan apa yang oleh para analis militer disebut sebagai "perang mendalam", yaitu menyerang pusat komando dan kendali Rusia, menghantam rute pasokan utama, mencoba mengisolasi pasukan Rusia di kantong-kantong wilayah, dan menggelar gerilyawan di belakang garis musuh di selatan untuk membantu menargetkan posisi Rusia dan terlibat dalam sabotase.
Sebuah kereta api Rusia yang membawa pasukan dan peralatan untuk memperkuat posisi di Ukraina selatan diledakkan oleh rudal presisi yang dipasok Amerika selama akhir pekan, menewaskan puluhan tentara dan menghancurkan banyak gerbong, menurut pejabat Ukraina, yang merilis citra satelit dari lokasi serangan untuk mendukung klaim mereka.
Serangan terhadap kereta tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang mengganggu upaya logistik Rusia dan menimbulkan kerugian besar.
Militer Ukraina hari Senin (1/8/2022) mengatakan dalam beberapa pekan terakhir mereka menghancurkan setidaknya 15 gudang amunisi di Ukraina selatan saja, dengan banyak serangan yang terekam dalam video, memaksa Rusia menggunakan rudal darat-ke-udara untuk menyerang sasaran darat.
Ukraina menjadi sangat efektif dalam menemukan dan menghantam pusat komando dan kendali tempur Rusia dan menghancurkan sejumlah besar peralatan Rusia, kata seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS, Jumat.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.