MEKKAH, KOMPAS.TV - Sejarah dan perkembangan pengelolaan air zamzam diabadikan di Kantor Pengemasan Zamzam, di kawasan Zaidi, sekitar 10 km dari Masjidil Haram.
Tata cara pengambilan air zamzam, pengelolaannya, hingga pendistribusiannya ke 3 masjid di tanah suci, dijelaskan di kantor ini.
Sebagai air yang diistimewakan oleh umat Islam, zamzam kerap dinanti menjadi buah tangan, saat jemaah kembali dari tanah suci.
Sumur air zamzam terletak di antara Ka'bah, dan makam Nabi Ibrahim.
Namun kini telah digali jauh lebih dalam, agar tidak mengganggu aktifitas ibadah jemaah di Masjidil Haram.
Pengelolaan air zamzam pun turun temurun oleh beberapa keluarga di Mekkah.
Zaman dulu, air zamzam yang diambil oleh kepala keluarga, menggunakan kendi dari tanah liat, dan bertanda khusus.
Setelah terisi zamzam, kendi kemudian dibakar dengan bukhur atau arang agar wangi.
Keluarga pengelola sumur lah yang lalu bertugas membagikan zamzam kepada para jemaah haji.
Kini, Perusahaan Zamazemah mendistribusikan zamzam ke 3 masjid di tanah suci, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Quba.
Meski praktik pencampuran zamzam dengan air biasa, lumrah dilakukan di berbagai negara.
Perusahaan Zamazemah menjamin, zamzam yang dibagikan pada jemaah di tanah suci dalam kemasan botom 330 ml, 100% zamzam dan tidak dicampur.
Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Sejarah, "Kiswah" Penutup Kabah Diganti Pada Tahun Baru Islam 1 Muharram
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.