ABU DHABI, KOMPAS.TV - Hujan deras yang tergolong aneh karena terjadi bukan pada musimnya di Uni Emirat Arab (UEA), menimbulkan banjir bandang yang menyebabkan tujuh orang tewas.
Hujan deras yang tak biasa dan banjir menerjang sejumlah bagian di negara itu, Rabu (27/7/2022).
Menurut Direktur Jenderal Operasi Pusat Federal Kementerian Dalam Negeri UEA Brigadir Jenderal Dr Ali Salem Al-Tuniji, tujuh orang tewas merupakan imigran Asia.
Dilansir Al-Arabiya, Jumat (29/7/2022), Al-Tuniji mengungkapkan di Twitter bahwa jumlah tujuh orang tewas itu merupakan pembaruan dari laporan awal.
Baca Juga: Rusia Sesumbar Punya Hubungan Baik dengan Negara-Negara Afrika, Tuduh Hasutan Barat Tak Mempan
Bertambahnya korban tewas terjadi setelah seorang ekspatriat Asia yang hilang ditemukan tewas.
Ia mengungkapkan kota yang paling terdampak banjir adalah Sharjah, Fujairah dan Ras al-Khaimah. Di sana, tim lapangan masih melakukan evakuasi dan pencarian.
Al-Tuniji pun mengungkapkan 80 persen warga yang terdampak banjir sudah mulai kembali ke kediaman mereka dalam dua hari terakhir.
“Selain itu beberapa jalan sudah dibuka, di sekitar area yang terdampak di UEA. Hanya ada jalan utama yang menghubungkan kota Fujairah dan Khor Fakkan,” kata Al-Tuniji.
Ia pun menegaskan pekerjaan saat ini tengah dilakukan, dan dalam waktu dekat jalanan tersebut akan dibuka kembali.
Manajemen bencana UEA pada Kamis (28/7/2022) mengungkapkan telah berkoordinasi dengan lebih dari 20 hotel untuk menyiapkan 827 unit yang bisa menampung lebih dari 1.885 orang yang dipindahkan saat banjir.
Hujan deras yang terjadi di UEA tersebut cukup aneh, dan tercatat sebagai yang terderas selama 30 tahun terakhir.
Baca Juga: Inggris, AS, dan Finlandia Gelar Latihan Militer Gabungan, Persiapan Hadapi Rusia?
Selain itu, suhu udara di UEA pada Juli mencapai 40 derajat Celsius, tetapi pantai timurnya juga dapat dipengaruhi oleh Badai Monsun Samudra Hindia. Ketika hujan deras turun ke Bumi yang terbakar Matahari, itu dapat menyebabkan banjir bandang.
Seluruh otoritas lokal dan nasional pun melakukan pengawasan terhadap perubahan cuaca, dan mengambil langkah preventif untuk menghindari dampak terhadap negara tetangga UEA.
Setiap perkembangan lebih lanjut, peringatan dan perubahan cuaca akan dipantau sepanjang waktu oleh jaringan radar dan cakupan satelit yang luas di seluruh negeri, dan dipimpin oleh Pusat Meteorologi Nasional UEA.
Sumber : Al-Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.