JAKARTA, KOMPAS.TV - Kawasan Asia Tenggara dikepung negara-negara bersenjata nuklir, merujuk hasil riset terbaru Stockhlom International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis pertengahan Juni lalu.
SIPRI menjelaskan pada 2022 terdapat sembilan negara dengan kekuatan senjata nuklir, meliputi Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, India, Israel, Korea Utara serta Inggris.
Baca Juga: Riset SIPRI: Jumlah Senjata Nuklir Dunia akan Melonjak (I)
Terkait dengan Asia Tenggara yang "dikepung" negara bersenjata nuklir, dari sisi utara terdapat Rusia (5.977 hulu ledak), China (350 hulu ledak) dan Korea Utara (20 hulu ledak). Jika ditotal, terdapat 6.347 hulu ledak nuklir di utara kawasan ASEAN, berdasar data SIPRI.
Beralih ke sisi barat, terdapat India dan Pakistan yang juga memiliki senjata berbahan dasar uranium itu. Dari data yang sama, India diketahui menyimpan 160 hulu ledak, sementara Pakistan 165 hulu ledak.
Adapun sisi selatan dan timur Asia Tenggara sebenarnya relatif tenang dari masalah nuklir pada beberapa dekade terakhir.
Namun, selepas Australia menandatangani pakta pertahanan AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat, September 2021 lalu, sisi selatan kawasan ini juga terancam.
Pasalnya Inggris dan Amerika Serikat juga negara bersenjata nuklir. Negeri Paman Sam diketahui memiliki 5.428 hulu ledak, sementara Inggris menyimpan 225 hulu ledak nuklir.
Dalam kesepakatan AUKUS, Australia terlibat proyek kapal selam nuklir serta bersedia membangun pangkalan singgah kapal selam nuklir untuk kedua negara itu.
Baca Juga: China Tuduh Aliansi AUKUS Ciptakan NATO versi Asia-Pasifik: Mereka Masih Bermental Perang Dingin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.