JAMBI, KOMPAS.TV - Pihak keluarga, Perwakilan Tim Forensik serta Komnas HAM turut hadir dalam proses penggalian makam. Proses penggalian diiringi isak tangis dari Ibunda Brigadir Yoshua, Rosti Simanjuntak. Sang bunda menangis histeris saat melihat makam sang anak kembali dibongkar. Rosti bahkan harus dibantu beberapa kerabatnya untuk menuju pemakaman.
Dalam wawancara khusus di Program Aiman pihak keluarga meminta kasus kematian anaknya diungkap tuntas. Sementara itu, ayah Brigadir Yoshua, Samuel Hutabarat berharap otopsi ulang ini bisa mengungkap penyebab kematian yang sejauh ini disebut karena adanya peristiwa saling tembak.
Setelah proses ekshumasi, jenazah dibawa ke RSUD Sungai Bahar untuk diotopsi. Otopsi ulang dilakukan oleh 7 ahli forensik yang telah ditunjuk. Tim forensik independen ini berasal dari TNI dan juga swasta yang didatangkan dari Jakarta, Bali, dan Padang.
Proses otopsi ulang menurut Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal Kepala Unit Forensik Rumah Sakit Universitas Indonesia, Made Ayu Mira Wiryaningsih dilakukan berdasarkan KUHAP Tim forensik akan mempertimbangkan setiap informasi yang diterima untuk dicocokkan pada temuan luka pada tubuh jenazah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.