KOMPAS.TV – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan, ada banyak potensi konflik yang ada di negeri Indonesia.
Meskipun begitu, kata dia, Indonesia termasuk negara yang bisa mengelola konflik tersebut.
Hal itu diungkap Menag Yaqut saat membuka International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2022 Kementerian Agama dengan tajuk Religious Moderation in The Digital Space.
“Sejujurnya, ada banyak potensi konflik di negara kita yang beraneka ragam,” papar Yaqut, Rabu (27/7/2022).
Ia menyebut, konflik-konflik yang kerap terjadi dipicu atau disebabkan oleh masalah agama.
“Di beberapa bagian negara kita, ada gesekan atau bahkan konflik fisik karena beragam identitas yang dipicu atau diliputi oleh masalah agama,” paparnya.
“Ada juga penolakan terhadap minoritas, atau polarisasi yang saling bertentangan karena latar belakang sosial-politik,” sambungnya.
Selanjutnya, lanjut Menag Yaqut, revolusi teknologi informasi membuat masa inkubasi potensi konflik menjadi lebih pendek dan lebih cepat.
“Penularan ujaran kebencian, misalnya, bisa menjadi viral dalam hitungan detik,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, misalnya, satu kasus di desa terpencil, dalam hitungan detik bisa menyebar dan membakar emosi orang-orang di pelosok negeri.
“Media sosial, sebagai media komunikasi, ternyata menjadi akselerator dalam hal negatif,” ungkapnya.
Makanya, kata dia, kita perlu semakin sadar dunia digital, butuh literasi digital.
"Kehidupan beragama di Indonesia juga terpengaruh oleh situasi disrupsi ini," paparnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.