YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Istilah Created by the Poor, Stolen by the Rich ramai digunakan untuk menyindir Baim Wong yang mendaftarkan brand Citayam Fashion Week ke Kemenkumham. Warganet menyindir Baim karena ia dinilai tak berhak mendaftarkan brand itu.
Lalu, apa sebenarnya arti Created by the Poor, Stolen by the Rich dan bagaimana sejarahnya?
Dalam terjemahan kasar ke bahasa Indonesia, istilah tersebut bisa diartikan "Dibikin oleh orang miskin, dinikmati oleh orang kaya"
Sebelum dipakai untuk menyindir Baim Wong, istilah Created by the Poor, Stolen by the Rich sebenarnya sempat ramai digunakan penggemar bola untuk menyindir wacana kehadiran European Super League pada 2021 lalu.
Ajang yang rencananya diikuti klub-klub sepakbola elite Eropa itu mendapat kecaman keras dari pencinta sepakbola, karena dianggap hanya menguntungkan orang-orang kaya. Pada akhirnya, European Super League urung dilaksanakan.
Baca Juga: Pernyataan Menohok Ridwan Kamil ke Baim Wong: Cabut Pendaftaran Citayam Fashion Week di Kemenkumham
Sementara itu, istilah Created by the Poor, Stolen by the Rich pertama kali digunakan pada 2017 lalu ketika klub Perancis PSG melakukan laga persahabatan kontra klub Tunisia, Club African.
Ketika pertandingan akan dimulai, penonton membentangkan koreo yang bertuliskan Created by the Poor, Stolen by the Rich.
Football: “Created by the poor, stolen by the rich"
— B/R Football (@brfootball) January 5, 2017
Fans of Tunisia's Club Africain show off tifo before friendly against PSG pic.twitter.com/pUWH0FE1xm
Aksi tersebut kemungkinan besar ditujukan untuk menyindir pemilik PSG, Nasser Al-Khelaifi yang menyulap Les Parisiens menjadi klub bola bertabur bintang dengan harga dan gaji pemain selangit.
Seperti diketahui, kebanyakan klub sepakbola memang diinisiasi oleh kaum pekerja.
Sumber : Kompas TV/Hai Grid
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.