JAKARTA, KOMPAS.TV - Militer China disebut semakin agresif di kawasan Indo-Pasifik selama lima tahun terkini. Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley dan diamini oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Milley bertemu dengan Andika ketika mengunjungi Jakarta, Minggu (24/7/2022) kemarin. Ia menyambangi Indonesia dalam rangka safari kunjungan ke negara-negara Indo-Pasifik.
Jenderal Milley menyatakan, aksi saling cegat oleh pesawat dan kapal perang China di kawasan Indo-Pasifik dengan pasukan AS atau mitra Washington meningkat secara siginfikan dalam lima tahun terkini.
“Pesannya adalah bahwa militer China, di laut dan udara, telah menjadi lebih agresif secara signifikan dan terang-terangan di kawasan ini,” kata Milley dikutip Associated Press.
Baca Juga: Temui Panglima TNI, Kastaf Gabungan AS: Indonesia Negara Strategis di Indo-Pasifik
Jenderal Andika sendiri mengamini pernyataan Milley tersebut. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) 1999/2000 itu menyebut militer China menjadi “sedikit lebih agresif” terkait perselisihan teritorial dengan Indonesia.
Indonesia dan China selama ini berselisih mengenai Laut China Selatan, tepatnya di perairan Natuna. Beijing mengeklaim hampir seluruh lautan tersebut melalui konsep sembilan garis putus-putus.
Jenderal Andika menjamu Jenderal Milley di Mabes TNI di Cilandak, Jakarta pada Minggu (24/7) siang. Panglima militer AS itu disambut dengan billboard raksasa bergambar dirinya, parade militer, serta layar lebar yang menampilkan video karier militernya.
Kujungan Milley ke Jakarta diyakini menjadi bagian upaya AS memperkuat hubungan dengan negara-negara Indo-Pasifik untuk menyaingi China. Beberapa tahun belakangan, Beijing mencoba memperluas eksistensi dan pengaruh militernya di kawasan tersebut.
Pemerintahan Joe Biden menganggap China sebagai “ancaman” serta tantangan keamanan AS yang utama dalam jangka panjang.
Kunjungan Milley ke Indo-Pasifik pun berfokus di sekitar isu ancaman China. Pekan depan, ia akan menghadiri pertemuan antarpemimpin militer negara-negara Indo-Pasifik di Australia.
Topik utama pertemuan itu adalah perkembangan militer China dan kerja sama untuk menjaga Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka.
Baca Juga: Menhan AS Kritik Agresivitas China di Indo-Pasifik, Beijing Balas Sebut Washington Jaga Dominasi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.