KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengamuk setelah disebut sakit sehingga tak mampu mengontrol negaranya.
Ia pun membantah rumor itu dan menyebutnya sebagai berita palsu yang disebarkan oleh Rusia.
Bantahan itu diungkapkan Zelensky melalui video Instagram yang diunggah Kamis (21/7/2022).
Ia mengatakan, berita palsu itu tersebar lewat serangan siber yang dituduhkannya ke Rusia.
Baca Juga: Presiden Belarusia Salahkan NATO sehingga Rusia Harus Serang Ukraina
Berita tersebut mengungkapkan bahwa Zelensky harus dirawat di rumah sakit, dan perlu dimasukkan ke ruang perawatan intensif.
Pejabat Ukraina sebelumnya telah menolak kampanye disinformasi Rusia yang sedang berlangsung selama penyerangan ke Ukraina.
“Saat ini, saya sedang berada di kantor. Saya merasa tak pernah sekuat ini,” kata Zelensky pada video tersebut dikutip dari Newsweek.
“Kabar buruk bagi kalian semua yang menyebarkan berita palsu. Saya tak sendiri, di sini ada 40 juta dari kami,” tambahnya.
Badan Komunikasi Khusus Ukraina mengungkapkan dalam unggahan Telegram, bahwa penjahat siber telah meretas stasiun radio Ukraina untuk menyebarkan informasi palsu yang menyebutkan kepala parlemen Ukraina akan memimpin negara itu.
Disebutkan bahwa hal itu terjadi karena Zelensky tak mampu melakukan pekerjaannya.
Menurut TAVR Media, radio yang menjadi target serangan Rusia mengungkapkan di Facebook, bahwa klaim soal kondisi kesehatan Zelensky itu tak berhubungan dengan realitas.
Baca Juga: Turki Sepakat dengan Rusia Agar Ekspor Gandum Ukraina Bisa Berjalan, tapi Dibayangi Ketidakpercayaan
Pihak perusahaan juga mengungkapkan telah bekerja untuk menyelesaikan masalah ini.
Zelensky pun menjadi pemimpin negara berikutnya yang diserang rumor kesehatan.
Anehnya, sebelum itu Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi sasaran serangan rumor kesehatan.
Putin sempat dilaporkan menderita kanker, skizofrenia, dan Parkinson.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.