BEOGRAD, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic menyampaikan klarifikasi mengenai muatan pesawat kargo Antonov-12 milik maskapai Ukraina yang jatuh di Yunani. Pada Minggu (17/7/2022), Stefanovic menyatakan bahwa pesawat itu memuat peluru mortir buatan Serbia.
Pesawat milik maskapai Meridian itu jatuh di dekat kota Kavala, Yunani pada Sabtu (16/7) malam waktu setempat. Pesawat sempat meledak, menimbulkan kebakaran, dan mengeluarkan bau menyengat ke permukiman sekitar.
Awalnya, media-media Yunani melaporkan bahwa pesawat itu memuat bahan peledak. Menurut klarifikasi Serbia, bahan peledak itu adalah 11,5 ton peluru mortir yang hendak diekspor.
Baca Juga: Pesawat Kargo Ukraina Jatuh dan Meledak di Yunani, Diduga Muat Bahan Peledak
Stefanovic menyebut paket amunisi ini hendak dikirim ke pembeli di Bangladesh. Sebelum ke Dhaka, pesawat kargo itu sedianya akan transit di Yordania terlebih dulu.
“Pembelinya (peluru mortir Serbia) adalah Kementerian Pertahanan Bangladesh sebagai pihak pengguna dan pembeli yang sepenuhnya punya izin. Rute penerbangan pesawat itu adalah dari Nis (Serbia), dengan pendaratan teknis di Amman (Yordania), Riyadh (Arab Saudi), Ahmedabad (India) dan rencananya mendarat di Dhaka sebagai tujuan akhir,” kata Stefanovic dikutip Associated Press.
Badan Penerbangan Sipil Yunani melaporkan bahwa pilot pesawat Antonov-12 yang jatuh sempat memberi kontak. Pilot melaporkan bahwa terdapt masalah di salah satu mesin pesawat dan mesti melakukan pendaratan darurat.
Pesawat Ukraina itu lalu diarahkan ke bandara di Kavala, tetapi komunikasi kemudian terputus dan pesawat itu diketahui jatuh.
Stefanovic melaporkan bahwa kedelapan kru pesawat tersebut tewas di tempat.
Hingga berita ini diturunkan, tenaga ahli di Yunani tengah menyelidiki lokasi kecelakaan. Otoritas Yunani hendak menyelidiki apakah masih ada bahan kimia berbahaya atau kargo bahan peledak yang tertinggal.
Baca Juga: BIN Angkat Bicara Soal Temuan Mortir yang Dilaporkan Impor dari Serbia untuk Dipakai di Papua
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.