BANJARBARU, KOMPAS.TV - Sejak alami kenaikan harga pada 10 Juli, pedagang elpiji non subsidi di Kota Banjarbaru mengaku mulai terjadi pengurangan pembeli,
Eko yang biasanya dapat menjual 3 sampai 5 tabung gas 5,5 kilogram kini hanya dapat terjual 1 sampai 2 tabung.
Sedangkan untuk tabung gas 12 kilogram sejak alami kenaikan harga belum ada yang terjual.
"Sekarang naik yang 5 kilo jadi Rp.110.000 yang 12 kilo jadi Rp.225.000, Sebelumnya kami jual yang 5 kilo Rp.100.000 yang 12 kilo Rp.200.000,” ucap Eko.
Baca Juga: Harga LPG Non-Subsidi Naik, Waspada Pengguna Berpindah ke Subsidi, Disdag Kalsel : Harus Diamankan!
Naiknya harga elpiji non subsidi di Banjarbaru mulai 10 Juli setelah pemilik pangkalan mendapatkan surat edaran sejak tanggal 9 malam.
Kini di pangkalan, gas elpiji 5,5 kilogram yang awalnya seharga Rp.95.000 menjadi Rp.107.000 sedangkan gas elpiji 12 kilogram yang awalnya Rp.200.000 menjadi Rp.223.000.
"Jadi kita dapat surat edaran di malam lebaran tanggal 9. Stok aman seminggu datang 2 kali biasanya," terang Pemilik sebuah pangkalan di Banjarbaru, Edy.
Baca Juga: Harga Elpiji Non Subsidi Naik, Pengusaha Kuliner Mengeluh Lantaran Diperparah Bahan Baku Masih Mahal
Sementara ketersediaan gas elpiji non subsidi diakui pihak pangkalan cukup.
Dalam satu minggu biasanya stok akan datang 2 kali dengan perkiraan jumlah sebanyak 100 tabung gas 5,5 kilogram dan 100 tabung gas 12 kilogram per datang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.