SRI LANKA, KOMPAS.TV - Kini,Sri Lanka memasuki hari kedua kekosongan politik karena para pemimpin oposisi belum menyepakati siapa yang harus menggantikan para pemimpinnya.
Sementara itu, para pengunjuk rasa tetap berada di kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa. Aksi demo ini menandai sesi protes paling dramatis selama tiga bulan krisis tanpa henti yang telah mendorong banyak orang ke jurang keputus-asaan di tengah kekurangan bahan bakar, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
Para pengunjuk rasa, yang datang dari semua lapisan masyarakat bersumpah untuk tetap bertahan sampai pengunduran diri para pemimpin resmi.
Menurut Ketua Parlemen Sri Lanka, Rajapaksa akan mundur pada Rabu 13 Juli 2022.
Istana Kepresidenan yang dulunya merupakan benteng dengan keamanan tinggi, kini menyerupai taman umum dengan ribuan orang keluar masuk tanpa batasan keamanan sama sekali.
Para pengunjuk rasa memakai sejumlah ruangan di dalam Istana seperti tempat untuk rekreasi tidak terkecuali di area Taman Istana.
Pengunjuk rasa mengatakan, mereka tidak akan pergi sampai pengunduran diri Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe resmi diumumkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.