TOKYO, KOMPAS.TV - Sanshiro Matsuyama, kandidat anggota Dewan Penasihat (majelis tinggi dalam parlemen Jepang) dari Partai Demokrat Liberal (LDP), diteror dengan ancaman pembunuhan pada Jumat (8/7/2022). Teror melalui telepon ini terjadi hanya puluhan menit seusai pembunuhan eks perdana menteri Jepang sekaligus pentolan LDP, Shinzo Abe.
Shinzo Abe dibunuh oleh Tetsuya Yamagami ketika berkampanye di Prefektur Nara. Daerah tempat Abe dibunuh hanya berjarak kira-kira beberapa jam perjalanan bermobil dari tempat domisili Matsuyama, yakni Prefektur Nagano.
Menurut laporan The Asahi Shimbun, pelaku mengirim ancaman pembunuhan dengan cara menelepon ke kantor pusat kampanye Sanshiro Matsuyama. Matsuyama sendiri berkampanye sebagai kandidat baru untuk konstituen Prefektur Nagano.
"Anda selanjutnya,” kata tersangka dalam telepon singkat ke kantor Nagano. Ketika panggilan dilakukan, Jepang sedang dikejutkan pembunuhan Shinzo Abe.
Baca Juga: Polisi Jepang Akui Ada Masalah Pengamanan Shinzo Abe: Tak Ada Penyesalan Lebih Besar dari Ini!
Telepon ancaman pertama terhubung pada 8 Juli sekitar pukul 11.50 siang waktu setempat. Saat itu, pemberitaan mengenai penembakan Shinzo Abe telah menyebar sejak kira-kira pukul 11.30 siang.
Kemudian, tersangka mengirim telepon ancaman kedua sekitar pukul 12.25 waktu setempat.
Kepolisian Prefektur Nagano kemudian menemukan bahwa telepon itu berasal dari ponsel Akira Uematsu, seorang pekerja paruh waktu berusia 67 tahun asal Prefektur Shizuoka, dekat Prefektur Nagano.
Kepolisian menangkap Uematsu pada Sabtu (9/7) dengan dugaan intimidasi. Tersangka dilaporkan mengakui semua perbuatannya.
Momentum penembakan Shinzo Abe diyakini menambah urgensi pengusutan telepon teror terhadap Sanshiro Matsuyama. Pembunuhan dengan senjata api, terutama yang menyasar politikus, amat jarang terjadi di Jepang.
Jepang memiliki kontrol senjata ketat yang membuat kekerasan senjata api berhasil diminimalisasi. Namun, pelaku pembunuhan Abe, Yamagami mengakali hukum senjata api Jepang dengan merakit senjata sendiri.
Yamagami segera ditangkap aparat keamanan setelah beraksi menembak Shinzo Abe. Per Minggu (10/7), ia dipindahkan usai ditahan selama dua hari di kantor kepolisian Nara.
Baca Juga: Shinzo Abe di Antara Abenomics, Kultus Keagamaan, dan Ultranasionalis Nippon Kaigi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.