Jusuf Kalla Yakin Semua Hewan Kurban sudah Bebas dari Wabah PMK, Satgas Terus Lakukan Vaksinasi Sapi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) meyakini semua hewan kurban yang disembelih pada hari raya Iduladha hari ini, Minggu (10/7), sudah bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Saya yakin semua hewan kurban yang dikurbankan tahun ini sudah terbebas dari PMK," kata JK, panggilan akrabnya, selepas salat Iduladha di lapangan Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/7/2022).

JK menerangkan, DMI dan pengurus masjid telah menganjurkan penyelenggara penyembelihan hewan kurban untuk memilih hewan yang bebas PMK. 

"DMI mengimbau agar hewan yang akan dikurbankan diperiksa dulu oleh yang punya kewenangan, yaitu dinas peternakan, itu di semua daerah," kata JK.

Pihaknya juga telah mengimbau agar setiap hewan kurban melalui pemeriksaan kesehatan secara ketat.

"Makanya DMI dan pengurus masjid terus melakukan himbauan, bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) ikut serta dalam melakukan disinfektan," imbuhnya.

Baca Juga: Wapres: Berkurban dengan Hewan Ternak yang Terpapar PMK, Hukumnya Tidak Sah

Ia mengakui bahwa DMI khawatir terkait merebaknya PMK di Indonesia di tengah perayaan hari raya Iduladha 1443 Hijriah. 

"Tentu kita khawatir karena itu bukan masalah Iduladha-nya saja, tapi juga masalah masyarakat secara keseluruhan," ungkapnya.

Di sisi lain, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK melaporkan bahwa hingga Sabtu (9/7/2022) belum ada hewan ternak selain sapi yang mendapatkan suntikan vaksinasi.

Melansir dari Antara, setidaknya ada 396.655 ekor sapi yang telah divaksin.

Meski demikian, hewan ternak yang tercatat terjangkit wabah PMK sebanyak 327.968 ekor.

Jumlah tersebut terdiri dari  318.402 sapi, 6.243 kerbau, 1.124 domba, 2.168 kambing, dan 31 babi.

Baca Juga: 3 Cara Menyimpan Daging di Tengah Wabah PMK, Jangan Dicuci Dahulu

Hingga Sabtu siang, Satgas Penanganan PMK melaporkan sebanyak 219.425 ekor hewan ternak masih belum sembuh.

Sementara itu, sebanyak 2.017 hewan ternak mati karena terjangkit PMK.

Satgas PMK mengatakan, untuk dapat melindungi hewan ternak dari penularan virus, pemerintah kini sedang melakukan pembatasan gerak hewan ternak, pengawasan lalu lintas perdagangan dan melaksanakan pelacakan surveilans.

Hal lain yang dilakukan adalah melarang pemasukan ternak dari daerah lain, melakukan karantina ketat bagi hewan yang sakit, meningkatkan manajemen pemeliharaan dan sanitasi yang baik, rajin menyemprotkan disinfektan di kandang dan lingkungan sekitar secara berkala.