BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Jelang pelaksanaan ibadah kurban, ratusan ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih Banjarmasin disemprot disinfektan, jumat pagi (8/7/2022).
Ini dilakukan satgas penanganan PMK Kalsel guna memastikan hewan bebas dari penyakit kuku dan Mulut.
Petugas terdiri dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin serta Polda Kalsel.
Baca Juga: DLH Banjarmasin Minta Bungkus Daging Kurban Tidak Gunakan Kantong Plastik
Menggunakan APD lengkap, Tim Gegana Polda Kalsel sesaat menjadi putugas disinfektan didampingi DKP3 dan Balai Karantina.
Petugas memeriksa kesehatan sapi yang dapat digunakan untuk kurban.
Kasi Karantina Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Drh. Isrokal, menyebut pemeriksaan untuk memastikan hewan aman dari wabah sapi.
"Kegiatan ini sinergi bersama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit mulut dan kuku," terangnya.
Sapi yang didisinfeksi kali ini datang dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Sementara, satgas belum menemukan adanya indikasi klinis sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku di RPH.
"Dari masuk ke Kalsel melalui pelabuhan maupun Bandara tidak ada gejala klinis PMK ditemukan," tambah Isrokal.
Kepala DKP3 Banjarmasin, Muhammad Makhmud, menyatakan selain di RPH, penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di tempat lain.
"Selain RPH, penyemprotan juga dilakukan di tempat lain, sesuai SOP untuk menjamin lingkungan bebas virus," tuturnya.
Baca Juga: Idul Adha, IJTI Pengda Kalsel Akan Bagikan Daging Kurban Secara On The Road ke Kampung-kampung
Sementara terkait kebutuhan kurban di banjarmasin biasanya mencapai 1.500 ekor.
Selain PMK, medik veterineer juga terus memantau penyakit hewan kurban lain seperti cacing hati dan antraks
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.