MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin terus memberikan ancaman ke Barat, dengan mengatakan serangan ke Ukraina hanya permulaan.
Moskow melakukan serangan berskala penuh ke Ukraina sejak 24 Februari, yang akhirnya berbuah sanksi dan kecaman dari sejumlah negara dunia.
Barat, baik Amerika Serikat (AS) dan NATO cepat bersatu untuk mendukung Ukraina dengan mengucurkan miliaran dolar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan militer terhadap invasi Putin.
Baca Juga: Ukraina Investigasi Lebih dari 21.000 Kejahatan Perang Rusia Sejak Awal Invasi
Rusia sendiri kian mencengkeram keberadaannya di Ukraina timur, setelah menduduki sebagian besar wilayah Donbas.
Putin pun menegaskan bahwa itu hanyalah permulaan.
“Saat ini belum ada permulaan yang serius,” ujar Putin, Kamis (7/7/2022) dikutip dari Newsweek.
“Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa pun yang Anda katakan, biarkan mereka mencobanya,” tambahnya.
Putin terus mengungkapkan bahwa Kiev dipimpin oleh Nazi untuk menjustifikasi serangan mereka ke Ukraina.
Namun, pada kenyataannya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi, yang anggota keluarganya ada yang terbunuh karena genosida Holocaust yang dilakukan Nazi.
Baca Juga: Pertemuan Menlu G20 Berpeluang Memperparah Perselisihan Perang Rusia-Ukraina, Kenapa?
Sebelumnya, Putin dan sekutunya dilaporkan percaya mereka bisa dengan cepat mengendalikan Ukraina dan mendongkel pemerintahan Zelensky.
Saat itu, Putin berpikir bahwa rakyat Ukraina akan menyambut kedatangan mereka.
Tetapi hal itu berbanding terbalik dengan perkiraan mereka, dan Rusia menghadapi perlawanan yang ketat.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.