JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Agus Andrianto menyayangkan adanya kasus pencabulan yang dilakukan oleh anak seorang kiai sekaligus pimpinan pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur.
Anak kiai yang dimaksud adalah Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), putra pimpinan Pondok Pesantren (ponpes) Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur.
Terkait hal itu, ia mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan saksi tegas dengan membekukan izin pesantren tersebut.
"Kementerian Agama memberi sanksi pembekuan izin pondok pesantren dan lain-lain," kata Agus saat dihubungi, Kamis (7/7/2022) melansir Kompas.com.
Di samping itu, mantan Kabaharkam Polri ini juga meminta dukungan masyarakat untuk menuntaskan masalah pelecehan seksual tersebut.
Dukungan itu dengan bentuk memindahkan anak-anak yang menjadi santriwan dan santriwati di ponpes tersebut ke ponpes yang lebih aman dari kemungkinan menjadi korban kekerasan seksual.
Baca juga: Kepung Pesantren, Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Tersangka Pencabulan di Jombang
"Saya rasa kita semua khususnya warga Jatim kan tidak mentolerir apa yang dilakukan oleh pelaku kepada santriwati-santriawati yang menjadi korbannya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, anak kiai di Jombang, berinisial MSA atau MSAT (42), ditetapkan menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap santriwati di pesantren milik orangtuanya.
MSAT dilaporkan ke polisi pada 29 Oktober 2019 oleh korban berinisial NA, salah seorang santri perempuan asal Jawa Tengah.
Pada 12 November 2019, Polres Jombang mengeluarkan surat perintah dimulainya penyidikan. Lalu Januari 2020, Polda Jatim mengambil alih kasus tersebut.
MSAT berusaha melawan penetapan dirinya sebagai tersangka dengan melakukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya namun ditolak.
Baca juga: 60 Simpatisan Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Ditangkap Polisi
Ia kemudian kembali mengajukan gugatan ke PN Jombang dan kembali ditolak. Polda Jatim pun menetapkan MSAT sebagai DPO (daftar pencarian orang) dan memintanya menyerahkan diri.
Saat ini, aparat kepolisian kembali melakukan upaya jemput paksa terhadap MSAT pada Kamis (7/7/2022).
Upaya jemput paksa dilakukan oleh ratusan petugas yang belum membuahkan hasil hingga artikel ini ditayangkan.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.