YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) berupaya memastikan hewan kurban aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Terlebih saat ini, ribuan sapi dan domba di Bantul terpapar wabah PMK.
Menurut Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo, pemeriksaan kesehatan hewan kurban gencar dilakukan menjelang Idul Adha.
Pemeriksaan dilakukan di pusat-pusat penjualan hewan kurban dan kelompok ternak.
“Pemeriksaan ini penting dilakukan karena sudah 2.500 ekor ternak terpapar PMK,” ujarnya, Kamis (7/7/2022).
Baca Juga: 460 Ternak di Bantul Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, tapi Pasar Hewan Tetap Buka
Kasus PMK di Bantul tersebar di tujuh kecamatan yang dietapkan sebagai zona merah, yakni Piyungan, Kretek, Jetis, Banguntapan, Pleret, Pundong, Imogiri.
Sebanyak 600 dari 2.500-an ternak yang terpapar PMK di Bantul sudah sembuh. Sebanyak 11 ekor dipotong paksa.
Ia juga memastikan ternak yang terpapar PMK tidak diperjualbelikan sebagai hewan kurban.
DKPP juga menerjunkan 150 petugas pemantau hewan kurban saat Iduladha untuk memastikan hewan kurban yang dipotong dalam kondisi sehat dan sesuai syariat Islam.
Sebanyak 150 petugas pemantau dan pemeriksaan hewan kurban tersebut terdiri dari petugas medis, paramedis, inseminator, dan relawan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Banyak Ternak Terpapar PMK, Stok Hewan Kurban di Bantul Masih Cukup
Joko tidak menampik jumlah petugas pemantauan hewan kurban sedikit ketimbang jumlah titik pemotongan hewan yang berjumlah 2.202 titik.
Oleh karena itu, setiap petugas akan memantau 10-15 titik pemotongan hewan kurban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.