ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman melaporkan bahwa sebanyak 77 orang tewas akibat bencana terkait hujan muson lebat tiga pekan belakangan. Hal tersebut disampaikan Rehman dalam konferensi pers pada Rabu (6/7/2022).
Hujan muson juga dilaporkan merusak rumah warga, jalanan, jembatan, dan pembangkit listrik di seantero Pakistan sejak 14 Juni lalu. Pakistan kerap dihantam badai tiga pekan belakangan.
Rehman menyebut, 39 dari 77 korban tewas berada di Provinsi Balochistan, barat daya Pakistan. Hujan lebat di provinsi itu mengakibatkan banjir yang cukup kuat untuk menghanyutkan kendaraan.
Baca Juga: Anies Ajak Pimpinan Kota Kolaborasi Tangani Dampak Bencana Iklim
Hujan lebat juga dilaporkan menerjang ibu kota Islamabad dan Provinsi Punjab di timur Pakistan.
“Ini adalah bencana nasional,” kata Rehman dikutip Associated Press.
Rehman menyebut hujan yang terjadi belakangan ini di Pakistan 87 persen lebih lebat dari hujan deras rata-rata.
Presiden Pakistan Arif Alvi merilis pernyataan berisi ungkapan belasungkawa atas korban bencana terkait hujan muson di Baluchistan dan daerah-daerah lain.
Rehman sendiri mengaitkan pola baru hujan muson lebat di Pakistan belakangan ini dengan perubahan iklim. Ia menambahkan, Pakistan mesti siap menghadapi lebih banyak banjir seiring mencairnya gletser di negara itu.
Mencairnya gletser disebut memicu banjir bandang yang merusak infrastruktur.
Setiap tahunnya, banyak daerah di Pakistan kesulitan dengan banjir muson tahunan. Hal tersebut mengundang kritik atas kebijakan pemerintah yang dinilai gagal.
Baca Juga: Pakistan Dihantam Gelombang Panas Esktrem, Akibatkan Krisis Air dan Serang Kesehatan Anak-Anak
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.