Kompas TV video vod

Bagaimana Cara Membedakan Tahi Lalat Jinak dengan Tahi Lalat Ganas? Simak Disini! | AYO SEHAT

Kompas.tv - 6 Juli 2022, 18:15 WIB
Penulis : Aisha Amalia Putri

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, Arini Widodo menuturkan bahwa dari seluruh data WHO maupun seluruh Indonesia terjadi peningkatan refalensi kanker kulit.

Di Indonesia, menurut data dari RSCM dan Rumah Sakit Kanker Darmais, yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah kasus karsinoma sel basal.

Sedangkan untuk kasus kanker melanoma cenderung sama setiap tahunnya. 

Dari seluruh faktor yang dapat menyebabkan kanker kulit, yang paling utama adalah paparan sinar ultra violet, baik dari sinar matahari dan tanning bed.

Berkontribusi 89 persen untuk kanker melanoma, sedangkan untuk kanker kulit non melanoma matahari berkontribusi 90 persen.

Selain itu ada faktor-faktor resiko lain seperti genetik yang paling sedikit menyumbang 10 persen kemungkinan kanker kulit.

Baca Juga: Apakah Stunting Bisa Diobati? Dokter Spesialis Gizi : Bisa, Tapi Butuh Waktu yang Lama | AYO SEHAT

Tahi lalat yang harus diwaspadai adalah tahi lalat yang memiliki tanda-tanda keganasan.

Dokter Arini Widodo memberikan tips untuk mengetahui tahi lalat melanoma dengan mudah dengan singkatan ABCDE (Asimetris, Border, Color, Diameter, Evolution).

1.    Asimetris : tahi lalat kanker jika dibagi 2, bentuknya akan berbeda antara bagian kiri dan kanan.

2.    Border : yaitu peti tahi lalat yang bentuknya tidak teratur, bergerigi dan tidak bulat seperti tahi lalat normal.

3.    Color : tahi lalat kanker akan memiliki warna yang bervariasi atau heterogen, bisa berwarna putih, merah, biru, coklat hingga hitam.

4.    Diameter : tahi lalat kanker biasanya berukuran lebih dari 6mm.

Jika diibaratkan diameter 6 mm kira-kira sebesar penghapus yang ada pada ujung pencil.

Namun tidak menutup kemungkinan untuk mendeteksinya saat lebih kecil.

5.    Evolution : mengalami perubahan yang sangat cepat, bisa membesar dengan cepat ataupun timbul luka, gatal, hingga ruam.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x