DENPASAR, KOMPAS TV - Dramatari Gambuh yang mengangkat kisah "Pralayaning Prabu Lasem" ini melibatkan sedikitnya 45 orang penari dan penabuh.
Dalam pementasan diceritakan, peperangan Prabu Lasem dengan Raden Panji. Perperangan terjadi karena cinta sang Prabu Lasem terhadap Diah Rangke, putri dari Kerajaan Daha atau Kediri ditolak. Prabu Lasem yang murka berjanji, akan menghancurkan Kerajaan Daha beserta rakyatnya.
Mendengar Kerajaan Daha akan diserang, Prabu Daha memerintahkan Raden Panji untuk membantu. Maka, terjadilah perperangan yang mengakibatkan gugurnya prabu lasem.
Tarian Gambuh yang biasanya ditarikan oleh para orang tua, kali ini khusus ditarikan oleh para remaja yang masih berstatus pelajar.
Ketua Komunitas Seni Baturenggong merasa senang mendapatkan ruang bagi generasi muda dalam berkreatifitas seni dalam Pesta Kesenian Bali tahun ini, yang dapat ditonton langsung pasca pandemi Covid-19.
Pementasan Tarian Gambuh remaja juga mendapat apresiasi dari salah seorang penonton dari luar Bali. Karena, di era milenial para remaja Bali masih antusias mewarisi seni dan budaya Bali.
Kedepan, Tari Gambuh yang dibawakan komunitas seni Baturenggong, Mengwi, Badung, akan dijadikan ikon Desa Mengwi, Badung, karena ciri khas iringan tabuh sulingnya. pementasan Tari Gambuh oleh remaja ini juga diharapkan tetap lestari.
#tarigambuh #pestakesenianbali2022 #komunitassenibaturenggong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.