KHARKIV, KOMPAS.TV — Menyebarnya mata-mata Rusia di Ukraina meresakkan warga. Bahkan aparat Ukraina kini telah menangkap beberapa warga dan pejabat karena diduga menjadi mata-mata Rusia.
Wartawan KOMPAS Kris Mada dan Harry Susilo melaporkan dari Kharkiv, pada Selasa (5/7/2022), Badan Keamanan Negara (SBU) Ukraina menangkap seorang pria berusia 41 tahun karena diduga merupakan mata-mata Rusia.
Pria tersebut diduga memberikan koordinat kendaraan tempur dan bangunan-bangunan yang diberi penguatan tambahan di Kharkiv.
Dalam komputer pria tersebut, SBU menemukan informasi yang diduga telah dikirimkan selama berbulan-bulan kepada tentara Rusia.
Sebelumnya, pada Senin (4/7/2022), SBU juga menangkap seorang warga Odesa karena diduga mengirimkan foto dan koordinat lokasi tertentu. Sejumlah koordinat dalam percakapan itu berdekatan dengan lokasi serangan rudal dan roket Rusia di Odesa.
Selain itu, SBU juga pernah menangkap warga di Kherson dan Mykolaiv, dengan dugaan yang sama.
Bahkan jaringan mata-mata Rusia juga diduga telah menyusup ke dalam parlemen Ukraina, kantor Perdana Menteri Ukraina, serta Kantor Dagang dan Industri (KADIN) Ukraina.
Baca Juga: Gubernur Ukraina Desak Evakuasi 350.000 Penduduk Donetsk
Karena mata-mata Rusia yang tersebar di berbagai tempat, Angkatan Bersenjata Ukraina mengumumkan larangan untuk memotret tempat pasukan dan peralatan perang. Bahkan di berbagai tempat, tidak diperbolehkan memotret anggota pasukan Ukraina.
”Foto dan video yang menginformasikan lokasi pasukan dan persenjataan bisa membahayakan pertahanan Ukraina. Nyawa pasukan jadi taruhan,” kata juru bicara Komando Operasi Selatan Ukraina, Nataliya Gumenyuk seperti dikutip dari Kompas.id.
Menurut Dosen pada Sekolah Tinggi Hukum Kharkiv, Vasyl Bilous, keberadaan mata-mata Rusia membuat warga Ukraina resah. Namun mata-mata Rusia yang tersebar di berbagai wilayah Ukraina juga tidak bisa terlepas dari sejarah kedua bangsa.
Masih banyak warga Ukraina yang merupakan keturunan Rusia dan merasa perlu untuk membantu Rusia dalam peperangan ini. Selama puluhan tahun, sebagian orang Ukraina punya kerabat di Rusia dan begitu pula sebaliknya. Ketika Ukraina masih jadi bagian Uni Soviet, Moskwa memindahkan banyak orang Rusia ke Ukraina.
”Setelah beberapa generasi, mereka tidak benar-benar menjadi orang Ukraina. Mereka tetap merasa orang Rusia,” ujar Bilous.
Baca Juga: Pemerintah Ukraina Sebut Rekonstruksi Negaranya Butuh Rp11.251 Triliun, Minta Pihak Lain Ikut Bantu
Seorang warga Kharkiv yang tidak mau disebutkan namanya menyebut, dia kerap melihat orang tak dikenal di sekitar distriknya. Orang-orang itu memotret sejumlah lokasi, kemudian tidak lama kemudian, lokasi tersebut diserang roket atau rudal.
Menurut Bilous, dapat dimaklumi jika pemerintah Ukraina memberlakukan kebijakan yang keras, karena aktivitas mata-mata ini membahayakan warga sipil dan fasilitas sipil. Selain itu, saat ini Ukraina tengah memberlakukan darurat perang, sehingga beberapa kebijakan bisa lebih keras daripada sebelumnya.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.