JAKARTA, KOMPAS. TV – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal berpendapat kalau memang ingin berperan dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, Indonesia harus datang dengan konsep yang jelas dan konkret.
"Kalau mau berperan, Indonesia juga perlu mengajukan konsep resolusi konflik yang jelas, konkrit dan praktis,” ungkap Dino dalam keterangan tertulis kepada KOMPAS TV, Senin (4/7/2022)..
Dia menilai misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Rusia dan Ukraina belum mengasilkan terobosan untuk mengakhiri konflik dua negara tersebut.
“Misi perdamaian Presiden Jokowi bukannya gagal, namun belum menghasilkan momentum, apalagi terobosan dari segi proses perdamaian,” ujar Dino.
Baca Juga: Pengamat: Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Strategi untuk Sukseskan G20 di Indonesia
Dino menyimpulkan hal tersebut, karena sampai saat ini memang tidak tampak kemajuan berarti terkait perang, usai kunjungan Presiden Jokowi menemui Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Faktanya, sampai saat ini, serangan militer Rusia semakin intens dan tidak ada proses perdamaian yang berarti,” ungkapnya.
Menurutnya, satu-satunya forum perundingan perdamaian Rusia dan Ukraina saat ini adalah yang disponsori pemerintah Turki. Namun apa yang diinisiasi Turki itu pun prosesnya macet.
Apalagi Indonesia pun tidak mengusulkan diri menjadi mediator dalam konflik Rusia-Ukraina. Indonesia, menurut Dino, juga tampak tidak tertarik untuk masuk terlalu jauh menjadi mediator konflik.
Baca Juga: Wow, Turki Berani Tahan Kapal Kargo Rusia, Diyakini Bawa Gandum Curian dari Ukraina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.