JAKARTA, KOMPAS.TV - Lawatan Presiden Jokowi, bertemu Presiden Rusia dan Ukraina, menegaskan posisi Indonesia, turut aktif mengemban misi perdamaian, menciptakan ketertiban dunia.
Apa saja, oleh-oleh misi damai Jokowi dari Ukraina dan Rusia?
Di tengah perang Rusia-Ukraina, Presiden Jokowi bertandang ke kedua negara yang sedang berkonflik.
Usai menghadiri G7 di Jerman, presiden bertolak ke Ukraina, melalui Polandia, 12 jam menggunakan kereta api.
Di Ukraina, Presiden dan ibu negara, Iriana Jokowi, mengunjungi Kota Irpin, yang porak poranda, dan memberi bantuan kemanusiaan untuk rumah sakit di Kyiv.
Dalam pertemuan empat mata di Istana Mariyinski, Rabu lalu, Jokowi berharap, perang dihentikan, agar Ukraina yang berperan besar dalam rantai pasok pangan dunia, bisa kembali melakukan ekspor.
Baca Juga: ULASAN ISTANA - Siap-siap NIK akan Jadi NPWP, Siapa Wajib Bayar Pajak?
Ukraina pun berterima kasih atas dukungan Indonesia, sekaligus berterima kasih atas undangan hadir ke G20, meskipun kehadiran Ukraina, bergantung situasi perang.
Meski tuntasnya perang masih sulit dicapai, namun Jokowi menawarkan diri sebagai penyampai pesan damai.
Rusia-Ukraina mencapai kesepakatan damai tentu tidak mudah.
Namun sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia berharap dampak akibat perang bisa segera dihentikan, salah satunya mengembalikan rantai pasok pangan yang sempat terhambat.
Dan komitmen ini, bagian menjalankan amanat pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.