POKROVSK, KOMPAS.TV — Serangan rudal Rusia di daerah pemukiman menewaskan sedikitnya 21 orang di kota Serhiivka, Ukraina dekat Odesa Jumat pagi, seperti laporan Associated Press, Jumat (1/7/2022).
Serangan rudal itu menghancurkan sedikit kelegaan sehari sebelumnya setelah pasukan Rusia menarik diri dari Pulau Ular di Laut Hitam, dari mana mereka bisa melakukan serangan di kota pelabuhan terbesar Ukraina.
Video serangan sebelum fajar menunjukkan sisa-sisa bangunan yang hangus di kota kecil Serhiivka, yang terletak sekitar 50 kilometer barat daya Odessa.
Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan, tiga rudal Kh-22 yang ditembakkan pengebom Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan tempat perkemahan.
"Sebuah negara teroris membunuh rakyat kita. Sebagai tanggapan atas kekalahan di medan perang, mereka memerangi warga sipil," kata Andriy Yermak, kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Ditanya tentang serangan itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengulangi klaim Moskow bahwa mereka tidak menargetkan daerah pemukiman selama perang, yang sekarang memasuki bulan kelima.
Baca Juga: Rudal Rusia Gempur Odessa Ukraina, Tewaskan 8 Orang Termasuk Bayi 3 Bulan
Militer Rusia menyerang depot amunisi, pabrik perbaikan senjata dan fasilitas pelatihan pasukan, katanya.
Dinas Keamanan Ukraina mengatakan 19 orang tewas, termasuk dua anak-anak. Dikatakan, 38 orang lainnya, termasuk enam anak dan seorang wanita hamil, dirawat di rumah sakit karena cedera.
Sebagian besar korban berada di gedung apartemen, kata pejabat darurat Ukraina.
Serangan udara itu menyusul penarikan pasukan Rusia dari Pulau Ular pada Kamis (30/6). Penarikan pasukan itu dinilai sebagai sebuah langkah yang diperkirakan berpotensi mengurangi ancaman ke Odessa, lokasi pelabuhan terbesar Ukraina. Pulau ini terletak di sepanjang jalur pelayaran yang sibuk.
Rusia mengambil kendali pulau itu pada hari-hari awal invasi dengan harapan menggunakannya sebagai tempat serangan terhadap Odesa.
Baca Juga: Bertambah, 14 Orang Tewas karena Serangan Rudal Rusia Hancurkan Apartemen di Odesa Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.