JAKARTA, KOMPAS.TV – Visual yang Anda saksikan adalah peti jenazah almarhum Menpan RB Tjahjo Kumolo yang ditutupi oleh kain bendera merah putih.
Diketahui juga, sebelum Menpan RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia, beliau sempat menjalani perawatan intensif selama 2 minggu di RS Abdi Waluyo.
Selanjutnya, di Kompleks Menteri, Widya Chandra, Jakarta Selatan dimana nantinya Jenazah Almarhum Tjahjo Kumolo disemayamkan disana, sebelum diberangkatkan ke Kementerian PAN RB di Jalan Sudirman, Kabyoran Baru, Jakarta Selatan untuk dishalatkan di Masjid yang berada di dalam Kemenpan RB.
Baca Juga: Begini Situasi di RS Abdi Waluyo, Tempat Almarhum Tjahjo Kumolo Menghembuskan Napas Terakhirnya
Pesan dari Ketua Umum PDI Perjuangan melalui Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga adalah memberikan yang terbaik, memberikan penghormatan terakhir untuk Tjahjo Kumolo yang dulu sempat menjadi Sekjen PDI Perjuangan, kemudian duduk sebagai anggota Komisi II DPR RI, menjabat menjadi Menteri Dalam Negeri, dan terakhir jabatan yang diemban adalah sebagai Menpan RB.
Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga mengatakan bahwa sosok Tjahjo Kumolo merupakan orang yang murah senyum dan sabar.
Almarhum selalu menekankan agar politisi harus memiliki kebijaksanaan, kecerdasan, dan kesantunan dalam berpolitik, entah itu dari sesama rekan internal partai maupun diluar.
Dan itulah yang membuktikan, akhirnya tugas-tugas yang diamanatkan kepada Almarhum Menpan RB Tjahjo Kumolo selalu dilaksanakan dengan maksimal dan sebaik mungkin.
Kabar meninggalnya Menpan-RB Tjahjo Kumolo juga disampaikan oleh politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno.
"Betul, jam 11 tadi," kata Hendrawan kepada wartawan, Jumat (1/7/22).
Hendrawan mengatakan, Tjahjo sudah dirawat lebih dari seminggu. Sakit yang dideritanya bermula dari kelelahan karena pekerjaan yang berat.
"Awalnya kecapekan, letih. Pekerjaan yang berat, kemudian setelah jatuh sakit, komplikasi, ada paru-paru, diabetes, asam urat, orang sakit kan komplikasinya berarti multiorgan ya," kata Hendrawan.
Baca Juga: Sebelum Masuk RS, Almarhum Tjahjo Kumolo sempat Melakukan Lawatan Kerja ke Sejumlah Negara
Adapun semasa hidupnya, Tjahjo dikenal sebagai seorang politikus Indonesia yang bernaung di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pria berkelahiran Solo, Jawa Tengah, 1 Desember 1957 ini merupakan politisi senior yang sukses menjadi menteri di dua kementerian di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karir politik Tjahjo dimulai saat menjadi Anggota Komisi II, III dan Anggota BKSAP DPR RI (1987, 1992) dan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 1990-1993.
Kariernya di PDIP dimulai sebagai direktur SDM Litbang tahun 1999 hingga 2002. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009-2014 dari PDIP dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I.
Dia kemudian menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDIP periode 2010-2015. Pada periode sebelumnya, Tjahjo duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDIP.
Pada 2014, dia ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Tjahjo juga sempat menjadi pelaksana tugas alias Plt Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di akhir masa jabatan periode pertama Jokowi. Dia menjabat sebagai Plt selama 20 hari, dari tanggal 1 hingga 20 Oktober 2019.
Terakhir, Tjahjo kembali masuk jajaran Kabinet Indonesia Maju. Dia didapuk sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Hingga hari ini, posisinya belum tergantikan.
Baca Juga: Perjalanan Panjang Karier Tjahjo Kumolo, Menteri di Dua Periode Pemerintahan Presiden Jokowi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.