JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan pembentukan satuan tugas (Satgas) untuk memantau dan menjamin perlindungan tenaga kerja migran Indonesia di luar negeri.
Usulan Dasco tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas laporan dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB).
Laporan itu menyebut adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal dan beberapa lainnya mengalami penganiayaan di rumah tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia.
“Saya pikir perlu dibentuk satu Satgas yang berkoordinasi terpadu untuk memantau pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri," ujar Dasco kepada awak media di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (29/6/2022), dikutip dari keterangan tertulis DPR RI.
Baca Juga: Australia Kekurangan Parah Tenaga Kerja, PM Australia Didesak Tingkatkan Jumlah Pekerja Migran
Dasco menambahkan, tidak menyalahkan satu lembaga dalam kasus tersebut, tetapi memang perlu koordinasi mengenai masalah pekerja migran yang ditahan.
“Kita tidak menyalahkan satu lembaga, tetapi memang harus perlu koordinasi. Sebab mengenai pekerja migran bukan masalah yang mudah," imbuh Dasco.
Dikutip dari laman yang sama, Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) mengungkapkan, sebanyak 149 Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal di dalam Pusat Tahanan Imigrasi Sabah, Malaysia.
Rinciannya, pada 2021 ada 101 WNI yang meninggal, sementara dari Januari hingga Juni 2022 terdapat 48 WNI yang tewas di pusat tahanan imigrasi Sabah.
Banyak dari WNI itu diduga tewas karena kondisi tahanan yang buruk dan penyiksaan.
Tim Pencari Fakta KBMB, Abu Mufakhir dalam diskusi daring pada Sabtu (25/6/2022), mengatakan isu layanan kesehatan bukan satu-satunya kondisi buruk di rumah tahanan di Sabah.
Baca Juga: Ratusan TKI Meninggal di Pusat Tahanan Imigrasi Sabah, KBMB : Diperlakukan Tak Layak!
Menurut Abu, tim juga menemukan adanya penyiksaan terhadap tahanan sampai menyebabkan meninggal.
Selain itu, ada pula anak-anak yang terus ditahan meskipun orang tuanya sudah meninggal di dalam tahanan tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.