JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Evi Fitriani meyakini Presiden Joko Widodo atau Jokowi dapat menciptakan momentum perdamaian untuk Rusia dan Ukraina meski bertemu hanya 2 jam dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
Pernyataan itu disampaikan oleh Evi Fitriani dalam Breaking News di Kompas TV, terkait kehadiran Presiden Jokowi di Ukraina, Rabu (29/6/2022).
“Kunjungan ini kan sebenarnya sangat simbolik ya, karena kita cuma menciptakan momentum pada kedua belah pihak yang bertikai yaitu Ukraina dan Rusia untuk menghentikan perang, terutama kepada Presiden Rusia untuk memberhentikan serangan,” kata Evi.
“Jadi sebetulnya kalau mau menciptakan momentum itu tidak perlu lama, setengah jam pun enggak apa-apa yang penting kita hadir di sana dan bertemu kedua belah pihak dan itu bisa jadi exit strategy bagi kedua belah pihak untuk keluar dari perang yang berlarut-larut ini.”
Baca Juga: Kehadiran Jokowi Dinilai Angin Segar bagi Ukraina-Rusia: Momentum Exit Strategy Tanpa Rasa Malu
Dalam menciptakan momentum exit strategy, Evi menilai yang juga tidak kalah pentingnya adalah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Karena perang ini dimulai dengan serangan Rusia dan tekanan Rusia yang masih terus kepada Ukraina, sementara kan Ukraina pihak yang bertahan, jadi yang sebetulnya paling berperan besar untuk memberhentikan perang ya memang di Rusia,” ujar Evi.
“Sehingga kehadiran Presiden Jokowi langsung ke Moskow dan bertemu langsung dengan pembuat kebijakan nomor satu di Rusia yaitu Presiden Putin sangat besar dampaknya.”
Dalam situasi ini, Evi menilai Rusia juga menjadi pihak yang menderita dalam perang dengan Ukraina.
Baca Juga: Keselamatan Jokowi di Kiev Dijamin, Begini Strategi Rusia Menurut Pengamat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.