PONTIANAK, KOMPAS.TV - Seorang ibu berhasil mengolah tanaman liar yang tumbuh di sepanjang Sungai Kapuas, Kalimantan Barat menjadi produk bernilai jual tinggi.
Kerap melihat olahan akar keladi air, Intan akhirnya menemukan kreasi baru.
Tak sendiri, Intan turut memberdayakan kerabat hingga perempuan di sekitar rumah.
Setelah dilatih menganyam, ibu-ibu dan kerabat mulai mengolah akar keladi air sehingga dapat menambah pendapatan rumah tangga.
Para ibu-ibu juga mendapat kebebasan bekerja.
Mereka cukup mengambil akar keladi air dari rumah Intan dan menganyamnya di rumah masing-masing.
Sehingga pekerjaan rumah tangga dapat diselesaikan sambil tetap menganyam kerajinan di sela waktu di rumah.
Kehadiran perempuan pelaku usaha UMKM rumahan berperan penting bagi ekonomi keluarga.
Aktivis Pemberdayaan Perempuan Lembaga Gemawan, Laili Khairnur menyebut, sosok perempuan yang berperan sebagai pemberdaya, penting.
Karena selain mampu menumbuhkembangkan dirinya sendiri, juga turut memberdayakan perempuan disekitarnya.
Sehingga menumbuhkan rasa percaya diri, terutama bagi para ibu rumah tangga yang terlibat.
Hingga kini, Intan masih menjadi satu-satunya perajin yang serius menekuni usaha anyaman akar keladi air di Kota Pontianak.
Berbagai produk kerajinan yang dibuat Intan dan ibu-ibu Kota Pontianak, berupa tas tradisional, hantaran mempelai, hingga hiasan ruangan dengan harga beragam, mulai Rp 7.000 hingga Rp 500.000.
Hasil anyaman ini juga tak jarang dipesan secara khusus oleh Pemerintah Kota Pontianak sebagai oleh-oleh untuk tamu.
Rencananya pada 16 September mendatang, produk Intan akan dipamerkan dalam Indonesia Frankfurt Festival di Kota Frankfurt, Jerman.
Hasil kreasi Intan bersama perempuan disekitarnya diharapkan mendapatkan dukungan baik dari segi kebijakan, pendampingan, hingga bantuan modal usaha, sehingga para pelaku usaha terus tumbuh dan bisa membantu ekonomi keluarga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.