RZESZOW, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo dilaporkan telah sampai di Rzeszow, Polandia untuk transit sebelum berkereta ke Kiev, Ukraina. Jokowi dan rombongan, termasuk Ibu Negara Iriana, tiba di Polandia pada Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 11.50 waktu setempat atau 16.50 WIB.
Menurut informasi yang diterima Kompas TV dari Sekretariat Presiden RI, Jokowi dan rombongan akan transit dulu di hotel sebelum berangkat. Sang presiden disebut akan naik kereta malam selama 12 jam menuju Kiev.
Kereta merupakan moda transportasi utama para pemimpin dunia ke Ukraina sejak perang meletus pada 24 Februari lalu. Lantas, mengapa kereta menjadi transportasi favorit untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky?
Sejak perang meletus, sejumlah pemimpin dunia tercatat telah mengunjungi Kiev menggunakan kereta. Bahkan, ketika kawasan ibu kota Ukraina itu masih dikepung Rusia, tiga pemimpin Eropa Timur nekat berkereta ke Kiev untuk menyampaikan solidaritas kepada Zelensky.
Baca Juga: Jokowi Tiba di Polandia, Lanjutkan Perjalanan Darat Naik Kereta Api Malam 12 Jam ke Kiev Ukraina
Pada 15 Maret lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki beserta wakilnya, Jaroslaw Kaczynski, Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa, dan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala melakukan kunjungan mengejutkan ke Kiev. Mereka menemui Zelensky dengan naik kereta.
Pemimpin tiga negara itu kemudian menemui Zelensky di dalam bunker di bawah kediaman resminya.
Kemudian, para pemimpin lain menyusul, yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Inggris Raya Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan Presiden Rumania Klaus Iohannis turut berkereta menemui Zelensky pada pertengahan Juni lalu.
Menurut laproan DW, bukan perkara mudah menggelar kunjungan ke ibu kota Ukraina di tengah invasi Rusia. Selain risiko keamanan, akses transportasi juga turut terkendala pertempuran yang ada.
Wilayah udara Ukraina ditutup sejak 24 Februari lalu. Pesawat sipil tidak diperbolehkan lewat mengingat adanya konflik aktif antara militer Ukraina dan militer Rusia.
Jalan raya pun sulit diakses. Selain berisiko terkena serangan militer, fasilitas jalan banyak yang rusak akibat perang.
Maka dari itu, rel kereta menjadi jalur paling masuk akal bagi para pemimpin negara untuk bertolak ke Kiev.
Baca Juga: Korban Jiwa Serangan Rudal di Kramatorsk Ukraina Bertambah Jadi 52 Orang, Termasuk Lima Anak-Anak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.