KIEV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina mengecam serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah pusat perbelanjaan ramai di kota Kremenchuk, Oblast (daerah setingkat provinsi) Poltava, Ukraina, Senin (27/6/2022) siang waktu setempat.
Menurut badan tanggap bencana Ukraina, per Senin (27/6), serangan ini menewaskan setidaknya 16 orang dan melukai 59 lainnya. Sementara per Selasa (28/6), BBC melaporkan jumlah korban jiwa dalam serangan ini bertambah menjadi 18 orang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu sebagai “salah satu serangan teroris paling berani dalam sejarah Eropa”. Zelensky mengeklaim, ada sekitar 1.000 di dalam mal yang berhasil menyelamatkan diri.
Komando Angkatan Udara Ukraina menyebut mal di Kremenchuk itu dihantam dua rudal jarak jauh X-22. Rudal tersebut ditembakkan dari pesawat pengebom Tu-22M3 yang diterbangkan dari pangkalan Shaykovka di daerah Kaluga, Rusia.
Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Mal di Ukraina, Zelensky Sebut Itu Serangan Teroris
Rudal Rusia menimbulkan ledakan dan kebakaran besar. Dalam rekaman video yang disirkulasikan Zelensky, kolom asap gelap membubung dari mal yang terbakar.
Gubernur Poltava Dmytro Lunin memperingatkan bahwa ada kemungkinan korban jiwa bertambah. Pasalnya, dikhawatirkan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan.
“Ini adalah aksi terorisme terhadap warga sipil,” kata Lunin melalui kanal Telegram-nya sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Lunin mengeklaim, tidak ada target militer yang berpotensi menjadi sasaran rudal Rusia di dekat mal tersebut.
Koresponden Al Jazeera yang berada di Kiev, Charles Stratford menyebut otoritas Ukraina tidak memiliki “target strategis” di sekitar lokasi serangan yang berpotensi menjadi sasaran.
“Apa yang kami tahu adalah jembatan kota itu (Kremenchuk) diserang tembakan Rusia kemarin. Menurut militer Ukraina, setidaknya satu orang tewas dan lima lainnya terluka,” kata Stratford.
Strafrod mendeskripsikan kondisi mal Kremenchuk pasca-serangan Rusia sebagai “rekaman mengerikan” kebakaran dan kepulan asap.
Lebih lanjut, selain melaporkan tidak ada target strategis di sekitar mal, Stratford menggarisbawahi jauhnya jarak Kremenchuk yang disasar pengebom Rusia dari garis depan.
“Kremenchuk itu terletak sekitar 200 kilometer dari front selatan, dan berjarak serupa dari (front) timur,” kata Stratford.
Zelensky menegaskan bahwa pusat perbelanjaan itu tidak menampilkan ancaman atau punya “nilai strategis apa pun” bagi Angkatan Bersenjata Rusia.
Zelensky menuduh Rusia berupaya menyabotase “upaya orang-orang untuk hidup normal, yang mana membuat penjajah (Rusia) sangat marah.”
“Rusia terus melampiaskan impotensinya kepada rakyat jelata. Percuma untuk mengharapkan kesusilaan atau kemanusiaan darinya (Rusia),” tegas Zelensky.
Baca Juga: Rombongan Jokowi Mendarat di Rzeszow Polandia, Hanya Sebagian yang Boleh Lanjut ke Kiev Ukraina
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.