ELMAU CASTLE, KOMPAS.TV - Kanselir Jerman Olaf Scholz, Senin (27/6/2022), mengindikasikan ia terbuka untuk ambil bagian dalam KTT G20 di Bali pada November mendatang meskipun Indonesia menolak menghalangi kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seperti dilaporkan Straits Times, Senin, Scholz mengatakan kelompok negara ekonomi maju dan berkembang utama akan terus memainkan "peran besar", dan kerja sama adalah kuncinya.
Karena itu, Jerman akan "tidak membombardir" pekerjaan G20, kata Scholz, kepada televisi publik, ZDF.
Scholz, yang saat ini menjadi tuan rumah KTT G7 negara-negara industri terkemuka, mengatakan dia akan membuat keputusan akhir apakah akan hadir "sesaat sebelum keberangkatan".
Dia mencatat Indonesia juga menyampaikan undangan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sementara Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada Minggu (26/6/2022), dia tidak mengesampingkan kemungkinan duduk di meja yang sama dengan Putin pada KTT G20 nanti.
Baca Juga: Presiden Komisi Eropa Tolak Boikot G20: Terlalu Penting, Biarkan Putin Hadir
"Penting juga untuk memberi tahu dia secara langsung apa yang kita pikirkan tentang dia," kata von der Leyen.
"Dan kita harus hati-hati mempertimbangkan apakah kita ingin melumpuhkan seluruh G20," katanya, memperingatkan blok itu adalah "platform yang terlalu penting" untuk dirusak.
KTT G20 sendiri akan berlangsung di Bali pada 15-16 November mendatang. Tahun ini, Indonesia kedapatan jatah keketuaan G20.
Indonesia pun ditekan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk mendepak Rusia dari KTT G20 sehubungan invasi ke Ukraina.
Negara-negara G20 membentuk sekitar 80 persen dari total output ekonomi dunia, sedangkan G7 menyumbang sekitar 31 persen.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.