MADIUN, KOMPAS.TV - Dampak wabah penyakit mulut dan kuku di sejumlah daerah, membuat harga dan penjualan hewan sapi di Kabupaten Madiun, menurun drastis jelang Idhul Adha tahun ini. Sejumlah pedagang sapi membawa balik sapi mereka karena tidak laku dijual.
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah juga berdampak pada penjualan hewan kurban di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Penjualan tahun ini menurun hingga 50 persen dibanding tahun lalu, karena warga takut membeli sapi khawatir penularan PMK.
Seperti yang terlihat di pasar sapi Bajulan, Kecamatan Saradan. Selain penurunan penjualan, harga hewan kurban sapi, kini juga mengalami penurunan. Sapi dewasa yang biasanya dijual dengan harga 20 juta rupiah perekor, kini hanya dapat laku sekitar 18 juta dan bahkan ada yang melepas dengan harga 15 juta rupiah perekor.
Sementara sapi jenis limosin yang dijual dengan harga 25 juta rupiah perekor kini justru belum ada penawaran sama sekali. Meski ada penurunan harga, sejumlah penjual sapi mengaku tetap memperhatikan sisi kesehatan sapi mereka,dengan memberikan ramuan jamu untuk mencegah penyakit mulut dan kuku.
Karena tidak laku dijual, sejumlah pedagang membawa pulang kembali sapi - sapi mereka. Mereka memilih menunggu dirumah, karena biasanya pembeli akan datang langsung ke kandang untuk memastikan kesehatan hewan ternak.
#beritamadiun
#pasarhewan
#hargasapi
#pasarsapi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.