JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dianggap tak akan memberikan hasil besar.
Hal itu diungkapkan oleh pakar yang merupakan Direktur Program Asia-Pasifik di Chatham House, Ben Bland.
Bland menegaskan bahwa peluang Presiden Jokowi untuk menemukan titik temu antara pemimpin Rusia dan Ukraina sangat minimal.
Baca Juga: Ukraina Klaim 35.000 Tentara Rusia Tewas selama 124 Hari Perang, Dihajar di Bakhmut dan Kurakhove
Namun, ia menegaskan, peranan Indonesia terkait masalah Ukraina sangat penting.
“Tetapi sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia dan mitra persahabatan Rusia dan Ukraina, Indonesia adalah suara penting di panggung global,” ujarnya dikutip dari Swiss Info, Senin (27/6/2022).
Indonesia sendiri menganut politik luar negeri, “Bebas Aktif”, yang berarti non-blok dan berusaha untuk tetap mandiri.
Menurut Analis Pertahanan Senior dari RAND, Derek Grossmann, negara seperti Indonesia yang dapat membantu dalam permasalahan seperti Ukraina dan Rusia.
“Jika kita ingin mencoba dan mencapai semacam negosiasi dan penyelesaian damai, negara seperti itu yang dapat membantu,” katanya.
Baca Juga: Sebut Strategi Putin Gagal, Menlu AS Janjikan Ukraina akan Terus Jadi Negara Merdeka
Tetapi sama Bland, Grossman menilai pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelensky hanya akan memberikan kemajuan yang rendah.
Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan pertemuan dengan Zelensky di Kiev kemudian Putin di Moskow.
Pertemuan tersebut akan dilakoni Presiden Jokowi setelah lebih dulu menghadiri pertemuan G7 di Bavaria, Jerman yang berlangsung 26 hingga 28 Juni 2022.
Sumber : Swiss Info
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.