ANKARA, KOMPAS.TV - Turki dilaporkan memilih menghormati Rusia, dan tak ikut bergabung dengan kelompok pemberi sanksi anti-Rusia.
Sejumlah negara Barat termasuk NATO memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia karena penyerangan ke Ukraina.
Namun, meski Turki adalah anggota NATO, mereka memilih untuk tak ikut memberikan sanksi kepada Rusia.
Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menegaskan Turki melakukan kebijakan yang seimbang sehubungan dengan Rusia.
Baca Juga: Zelensky Ungkap Warga Rusia Ikut Terluka Karena Serangan Rudal Putin ke Kiev
“Kami melakukan kebijakan yang seimbang sehubungan rasa hormat dengan Rusia. Kami tak akan memberikan sanksi dan tak akan bergabung dengan mereka,” tuturnya dikutip dari TASS.
“Kami harus memperhatikan kepentingan kita sendiri. Jika semua orang merusak jembatan, siapa yang akan berbicara dengan Rusia?” katanya.
Kalin mengatakan hubungan ekonomi dengan Rusia memiliki karakter sedemikian rupa sehingga menurutnya sanksi kepada Rusia akan lebih merugikan ekonomi Turki.
“Kami memiliki posisi yang jelas (tentang sanksi). Barat belum menerimanya,” ujarnya.
Baca Juga: 18 WNI Dilaporkan Meninggal di Tahanan Imigrasi Malaysia, Kedubes Malaysia: Semuanya karena Penyakit
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meski merupakan anggota NATO, kerap berlaku lebih bersahabat dengan Vladimir Putin.
Meski begitu, ia kerap mendesak Putin untuk gencatan senjata dan berdamai.
Turki juga menolak Finlandia dan Swedia bergabung NATO, meski kedua negara itu khawatir bakal diserang Rusia.
Penolakan Erdogan tersebut karena menuduh Finlandia dan Swedia telah melindungi anggota teroris di negaranya.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.