JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menyebut tiga risiko keamanan yang perlu diwaspadai pasukan pengamanan presiden (Paspampres) dan komunitas intelijen Indonesia yang mengawal kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia.
Seperti diberitakan, hari ini, Minggu (26/6/2022), Presiden Jokowi bertolak menuju sejumlah negara termasuk Ukraina dan Rusia, dua negara yang saat ini tengah berkonflik.
Sebanyak 39 personel Paspampres diberitakan mengawal kunjungan Presiden ke negara-negara tersebut. Skenario keamanan kepala negara selama kunjungan pun sudah disiapkan dengan matang.
Meski demikian, Ridlwan mengingatkan tiga risiko yang perlu diwaspadai.
Risiko pertama, kata dia, teori keamanan collateral damage atau dampak yang tidak disengaja.
Dia pun kemudian mencontohkan insiden ledakan yang terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev, pada Minggu pagi tadi.
"Contohnya ada rudal jatuh 5 kilometer dari Istana Presiden (Ukraina) tentu kita tidak ingin, pada saat Jokowi dan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky bertemu, hal seperti ini terjadi," ujarnya dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu.
"Rudalnya belum tentu ditujukan kepada Presiden Jokowi. Akan tetapi karena berada di kota yang sama, terjadi collateral damage. Jadi ini ancaman risiko keamanan pertama yang primer harus diwaspadai oleh teman-teman yang melekat pada Jokowi," jelas Ridlwan.
Baca Juga: Rute Lawatan Presiden Jokowi ke 4 Negara, Diawali dengan Menghadiri KTT G7 di Jerman!
Ancaman kedua, lanjut Ridlwan, Black Ops atau anonymous army, yakni adanya pasukan-pasukan gelap yang tidak ingin kunjungan Jokowi tersebut berhasil.
"Mereka kalau punya intensi jahat bisa berupaya jahat membatalkan pertemuan itu," tegasnya.
"Kemudian ancaman ketiga, yang ada di Moskow juga patut diwaspadai karena banyak juga pihak yang tidak menginginkan hubungan harmonis Jokowi-(Presiden Rusia Vladimir) Putin tetap terjaga," ungkap Ridlwan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.