JEDDAH, KOMPAS.TV - Kepala mata-mata Korps Garda Revolusi Islam Iran, Hossein Taeb, Kamis (23/6/2022), dicopot dari jabatannya setelah dianggap gagal mencegah serangkaian pembunuhan dan insiden sabotase di Iran yang dikaitkan dengan Israel.
Seperti dilaporkan Arab News, Jumat (24/6/2022), Taeb yang mengepalai unit intelijen Garda Revolusi, dipecat saat Turki menangkap delapan orang yang bekerja untuk sel teror Iran yang berencana membunuh turis Israel di Istanbul.
Iran dan Israel terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, tetapi ketegangan meningkat menyusul serangkaian insiden tingkat tinggi yang dituduhkan pada Israel.
Iran telah lama menuduh Israel menyabotase situs nuklirnya dan membunuh para ilmuwan dan komandan senior.
Pada 13 Juni, Ali Kamani, seorang anggota divisi kedirgantaraan Garda Revolusi terbunuh saat dalam misi di Khomein di provinsi tengah Markazi, Iran.
Sebelumnya di bulan yang sama, Kolonel Ali Esmailzadeh, seorang komandan unit operasi eksternal Garda Revolusi satuan Pasukan Quds, meninggal karena jatuh dari atap rumahnya.
Pada 22 Mei, Kolonel Sayyad Khodai, 50, tewas ditembak di luar rumahnya di timur ibu kota Iran oleh penyerang bersepeda motor. Terdapat lima lubang peluru di tubuhnya.
Pihak berwenang Turki mengatakan Iran mengirim agen yang menyamar sebagai pengusaha, turis, dan pelajar ke Istanbul untuk membunuh warga Israel sebagai pembalasan atas ini dan serangan lainnya.
Baca Juga: Utusan Rusia di PBB Damprat Serangan Israel ke Damaskus, Tuduh Ukraina Selewengkan Senjata
Mereka mengatakan tim pembunuh Iran dipecah menjadi empat kelompok, masing-msaing terdiri dari dua personil assassin yang melacak target Israel mereka dengan lebih baik.
Sumber : Kompas TV/Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.