MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menegaskan tak bisa menjamin prajurit Amerika Serikat (AS) yang ditangkap di Ukraina, tak dihukum mati. Hal itu diungkapkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Pada wawancaranya dengan NBC, yang ditayangkan Senin (20/6/2022), Peskov tak bisa menjamin apa yang dihadapi dua prajurit AS yang ditangkap pasukan pemberontak yang didukung Rusia.
“Saya tak bisa menjamin apa pun. Itu tergantung dari investigasi,” kata Peskov seperti dikutip dari TASS.
Baca Juga: Keluarga Prajurit Inggris yang Ditangkap di Ukraina: Hukuman Mati Tetap akan Dilakukan
Sebelumnya pada pekan lalu dilaporkan dua prajurit AS, Alexander Drueke, 39 tahun dan Andy Tai Ngoc Huynh, 27 tahun, telah ditangkap pasukan Rusia.
Keduanya dilaporkan pergi ke Ukraina untuk bergabung dengan perlawanan menghadapi Rusia.
Keduanya dikabarkan ditangkap di dekat Kharkov.
Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan pada Kamis (16/6/2022) telah menghubungi Rusia terkait kedua prajurit tersebut.
Sebelumnya, dua prajurit Inggris, Aiden Aslin dan Shaun Pinner yang ikut berjuang bersama tentara Ukraina, dihukum mati oleh pengadilan Republik Rakyat Donetsk, pemberontak yang didukung Rusia.
Keduanya dilabeli sebagai tentara bayaran, meski telah bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina sejak 2018.
Karena itu, keduanya tak mendapat perlakuan sebagai tahanan perang menurut konvensi Jenewa.
Baca Juga: Uni Eropa Setuju Ukraina dan Moldova Jadi Kandidat Anggota, Disebut Perkuat Eropa di Hadapan Rusia
Hal itu bisa saja kembali diterapkan kepada dua prajurit AS yang ditangkap di Ukraina.
Ketegangan AS dan Rusia terus meningkat setelah Moskow melakukan serangan ke Ukraina, dengan label operasi militer khusus.
AS dan sekutunya pun terus mengirimkan persenjataan untuk Ukraina membela diri atas serangan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun mengancam pihak-pihak yang memberikan bantuan kepada Ukraina dengan konsekuensi yang berat.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.